Senin, 07 November 2011

cerpen/Nit, , Bukan Hanya Sekedar Mimpi

Tetes demi tetes air hujan yang padat dan rapat terus mengguyur kota surabaya, bau tanah basah yang khas dari halaman depan sebuah rumah sederhana ditengan desa sambikerep menyeruak masuk melalui celah-celah pada jendela kamar yang sengaja tidak dikunci rapat. Seorang remaja 17 tahun dengan wajah yang ayu khas gadis surabaya duduk termenung dihadapan jendela kamarnya. Matanya memandang lurus keluar jendela kamar, ia mencoba menikmati irama air hujan yang jatuh membasahi tanah kota pahlawan tersebut sambil berfikir keras untuk merangkai kata-kata yang dapat meyakinkan kedua orang tuanya agar dapat memberinya izin menjemput cita-citanya diluar surabaya. Ia kembali membolak-balik kertas yang ada ditangannya. Dibacanya lagi dan lagi isi tulisan yang tertera didalam kertas tersebut. Surat yang berisi tentang sebuah hal besar yang mampu membantunya mewujudkan segala cita-citanya sejak kecil. Ia membaca kembali dengan perllahan kalimat yang bercetak miring dan tebal yang ada didalam surat tersbut.

“Beasiswa penuh program keahlian Teknologi Industri Benih”

Ia kembali menghela nafas panjang, mencoba mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan keinginannya pada kedua orang tuanya.

Malam hari setelah selesai shalat isya berjamaah bersama kedua orang tuanya, ia mulai mengumpulkan keberanian untuk memulai percakapan yang mungkin akan menguras emosi dan tenaganya bersama kedua orang tuanya.

“Bu, Pak, tolong izinin ninit buat kuliah di bogor yah, disana ninit dapat beasiswa penuh dari kampus, jadi insya allah ndak akan merepotkan ibu dan bapak.” Ucapnya dengan halus dan penuh sopan santun, memecah keheningan diruangan tersebut.

Ibu yang sedang mencoba melipat kembali mukena putihnya langsung menatap sang anak dengan penuh kasih sayang seraya berkata “bukannya ibu ndak ngizinin toh cah ayu, kamu itu anak kita satu-satunya, kalo disana ada apa-apa sama kamu mau gimana toh!”

“iya toh nduk, buat apa kamu jauh-jauh kuliah di bogor sementara disini juga masih banyak perguruan tinggi negeri atau swasta yang bagus-bagus, kalo kamu mau bapak bisa kuliahin kamu di IAIN Sunan Ampel atau universitas mana saja asal itu masih di daerah surabaya.” Kini giliran sang ayah yang angkat bicara.

“beda lah bu, disana ninit diterima di universitas negri berbasis pertanian, beasiswa pula. Ibu sama bapak kan jadi ndak usah repot-repot ngeluarin biaya. Ninit janji bakal bikin ibu sama bapak bangga.”

“kenapa kamu ndak nerusin nyantri sama ngabdi di pesantrennya ustad umar aja toh, itu bisa bikin bapak lebih bangga kok.” Jawaban sang ayah kini mulai terdengar ketus, pertanda bahwa ia benar-benar tidak setuju dengan keinginan sang anak.

“tapikan pak, bapak juga tau dari kecil cita-cita ninit kan pengen supaya pertanian di desa kita ini lebih baik dan maju, petani-petaninya juga bisa hidup lebih sejahtera, ndak seperti sekarang ini, para petani hidup serba pas-pasan karna jerih payahnya menanam dan merawat hasil tani mereka kurang dihargai para tengkulak hanya karna beberapa keterbatasan mereka.”

Sejenak ruang kecil yangn biasa mereka gunakan untuk shalat berjamaah ini terasa begitu hening dan sunyi, terdengar helaan nafas ninit yang panjang dan berat, ia kemudian melanjutkan argumen-argumennya terhadap kedua orang tuanya.

“disana ninit bakal banyak belajar tentang ilmu pertanian, ninit kan bisa mengaplikasikan ilmu yang ninit dapet buat memajukan kesejahteraan serta perbaikan sistem pertanian di desa kita. Insya allah ilmu yang nantinya ninit dapet ndak akan sia-sia. Keterbatasan-keterbatasan para petani sambikerep ini insya allah akan ninit cari jalan keluarnya supaya tanah subur desa kita ini bisa mensejahterakan semua masyarakat. Ini mimpi terbesar ninit sejak kecil bu, pak.”

Ninit yang sejak kecil selalu berfikir kritis dan ambisisus memang selalu saja berceloteh bahwa suatu hari nanti ia bisa menjadi tokoh pertanian yang bisa membuat desanya yang subur dan kaya akan hasil pertanian tersebut menjadi desa terkaya dan sejahtera. Ia yang sejak kecil selalu meras heran dan bertanya-tanya mengapa para petani seperti orang tuanya yang susah payah kerja menggarap hasil sawah agar menghasilkan hasil tani yang berkualitas baik masih saja hidup sederhana dan serba pas-pasan, sementara para tengkulak yang biasa menampung hasil pertanian di desanya itu malah terlihat hidup mewah dan terkesan berlebihan. Namu segala pertanyaan itu kadang hanya ditanggapi dengan senyum manis sang ibu atau sekedar perkataan “karna petani kita cinta kesederhanaan” dari sang ayah tercinta. Namun hal-hal tersebut malah makin mebuat tekad yang ada dalam dirinya untuk menjadi tokoh peranian tersebut makin kuat hingga ia beranjak dewasa. Beasiswa dari salah satu perguruan tinggi negeri berbasis pertanian yang kini ada didepan mata dan merupakan peluang besar untuk mewujudkan mimpinya tersebut takkan semudah itu ia lepaskan. Dengan sabar dan penu adab serta sopan santun ninit terus melobi kedua orang tuanya agar diberi izin utuk meraih cita-citanya tersebut. Argumen demi argumen terus meluncur dari bibir kecilnya hingga mau tak mau kedua orang tuanya pun luluh dan mengalah dengan keinginan sang anak.

“Ya sudah lah pak, kita izinkan saja dia pergi, toh dia kan sudah dewas, biarkan dia memilih jalan hidupnya sendiri, kalau dia pengen begitu ya biarlah.” Suara serak ibu kini memberikan setitik harapan bagi ninit. Ia mulai tersenyum penuh harapan.

“Kalau itu memang baik menurutmu, yo wis lah terserah kamu saja, ndak ada gunanya jjuga bapak melarang-larang kalau kamunya kekeuh sama pendirianmu.” Kini sang ayah mulai melunak, meski terdengar tak ikhlas tapi ninit tau kedua orang tuanya pasti akan selalu mendukung keinginannya.

Seminggu setelah perbincangan dengan kedua orang tuanya tersebut, dengan bekal yang pas-pasan hasil tabungannya sejak SMA ia berangkat menuju kota hujan tanpa diantar oleh kedua orang tuanya. Meski begitu, ia tetap semangat dan optimis bahwa ia passti bisa membuat kedua orang tuanya bangga atas segala ilmu yang ia dapat di perguruan tinggi yang meimpany banyak harapan bagi ninit. Ia memang sengaja tidak meminta kedua oranng tuanya mengantar dirinya hingga ke kota huan tersebut, ia juga menolak uang bekal yang diberikan sang ibu dengan tujuan tidak ingin merepotkan kedua orangtuanya. Ia terus berjanji pada ayah dan ibunya bahwa ia takkan menyalahgunakan kepercayaan yang telah mereka berikan.


***

Hari demi hari berjalan begitu cepat, bulan berganti bulan, tak terasa ninit sudah mulai memasuki tahun ketiga dikampusnya. Berbagai prestasi tak pernah lepas dari tangannya. Kedua orang tuanya pun mulai bangga dan menyimpan banyak kepercayaan pada nya. Ia tumbuh menjadi gadis yang dewasa dan cerdas serta komunikatif, ia juga aktif di berbagai lembaga kemahasiswaan. Hari-harinya tak pernah lepas dari berbagai aktifitas yang mau tak mau menyita banyak waktunya.

Pagi ini kampus pertanian ternama dikota bogor dihebohkan dengan isu “Drop Out” 13 mahasiswa dari berbagai program keahlian akibat aksi demonstrasinya beberapa minggu lalu didepan sebuah perusahaan pengemabangan industri dan perumahan. Demonstrasi tersebut merupakan salah satu bentuk aksi solidarisasi dan kepedulian para mahsiswa atas salah satu desa yang terletak dikota surabaya yang hampir 90% lahan pertaniannya mulai dikuasi oleh perusahaan pengembangan industri dan perumahan tersebut yang akan dialih fungsikan sebagai kawassan industri dan perumahan padahal mayoritas penduduk desa tersebut adalah petani.

Berita tersebut juga menjadi lebih heboh lagi ketika nama ninit seorang mahasiswi yang terkenal dengan segudang prestasi gemilangnya masuk dalam daftar 13 mahasiswa calon drop out tersebut. Padahal beberapa minggu yang lalu ia baru saja mendapat berita menggembirakan karna ia berhasil lolos seleksi untuk mendapat beasiswa pertukaran pelajar ke Universitas Wageningen Belanda. Namun dengan adanya isu drop out tersebut, dengan terpaksa keputusan beasiswa tersebut dipertimbangkan kembali.

Sebenarnya aksi tersebut terjadi bukan tanpa pemikiran yang matang, aksi tersebut sebelumnya dilatar belakangi oleh tulisan-tulisan ninit yang dimuat disalah satu jurnal ibu kota yang juga dimuat di salah satu koran lokal surabaya. Artikel tersebut berisi tentang penelitian ninit yang memperkirakan bahwa 24 tahun kedepan surabaya akan benar-benar kehilangannya lahan pertaniannya dan berubah menjadi bangunan karna hampir setiap tahun 5-50 hektar lahan pertaniannya beralih fungsi menjadi lahan-lahan industri yang menyebabkan surabaya lebih dikenal sebagai kota industri daripada kota pertanian, padahal surabaya masih memiliki 1.200 hektar lahan pertanian yang tersebar dipinggiran kota surabaya. Namun entah mengapa aksi tersebut malah mendapat respon buruk dari pihak kampus. Aksi mereka malah di anggap mencoreng nama baik kampus. Padahal dalam demonstrasi mereka sama sekali tidak ada aksi anarkis dan lain sebagainya.

Sementara itu beberapa kumpulan mahasiswa dari berbagai jurusan mengadakan sebuah perkumpulan kecil unuk menyusun sebuah kegiatan solidarisasi sebagai bentuk usaha untuk mempertahankan ke-13 mahasiswa yang terncam drop out tersebut karna mereka memiliki peran dan prestasi yang baik dikampus. Ninit yang ikut hadir dalam forum diskusi tersebut hanya bisa tertunduk lesu, ia terus berfikir apa yang harus ia sampaikan pada kedua orang tuanya jika ia benar-benar drop out dan beasiswanya ke negri kincir angin tersebut terancam dibatalkan. Padahal ia telah berusaha dengan susah payah membangun kepercayaan kedua orangtuanya dan membuat mereka bangga dengan segudang prestasi yang tak pernah berhenti ia dapat selama 2 tahun kebelakang. Ia terus berusaha menetralisir pikiran negative yang terus menerus berkecamuk di otaknya. Ia berusaha keras berfikir mecari jalan keluar atas segala masalah yang kini ia hadapi. Waktu terus berjalan, ninit melirik jam tangan kecilnya yang telah menunjukan waktu dzuhur. Ia memiliki waktu kurang lebih 45 menit sebelum ia kembali masuk ruang kulliah, dengan cepat ia beranjak dari ruangan tersebut menuju mesjid kampus. Disaat-saat seperti ini hal yang sering ia lakukan untuk menenagkan hatinya adalah berkomunikasi dengan Tuhannya lewat lantunan ayat suci Al-Quran dan doa-doa yang khusyu dan mendalam. Selesai shalat dan berdoa pada Rabb-nya ia segera berjalan menuju ruang perkuliahan, meski kini ia terancam drop out tapi bagaimanapun ia masih tercatat sebagai mahasiswi dikampus tersebut, maka mau tak mau ia harus tetap mengikuti jadwal perkuliahan yang ada.

Suasana runga perkuliahan teknik produksi hibrida siang hari ini terlihat cukup tenang. Ditengah-tengah waktu perkuliahan tiba-tiba pintu ruangan tersebut diketuk dari luar, terlihat pak Suryanto sekertaris KPK (Ketua Progam Keahlian) masuk dari arah luar, ia berdiskusi beberapa menit dengan dosen tersebut sambil sesekali menatap kearah ninit. Tak lama setelah itu ninit diminta untuk menghadap ruangan ketua program keahlian oleh sang dosen yang kemudian diantar oleh sekertaris KPK tersebut. Ninit berjalan dengan cukup santai menuju ruanga KPK sambil mencoba menerka-nerka apa yang akan terjadi disana.

“Ohh, sudah datang rupanya, ayo silahkan duduk.” Ujar pria setengah baya yang berkaca mata dan bertubuh kurus pada ninit ketika ia sampai diruangan tersebut. Ninit sempat merasa kaget karna ternyata direktur kemahasiswaan kampusnya pun ada di ruangan tersebut. Namun dengan cepat ia berusaha mengendalikan diri dan menghilangkan pemikiran buruk yang sempat melintas difikirannya.

“Maaf, ada apa ya pak?.” Tanya ninit dengan sedikit penasaran.

“Mungkin anda juga sudah bisa menebak apa alasan kami memanggil anda kemari, jujur saya dan pak andi sebagai direktur kemahasiswaan merasa sangat bangga memiliki mahasiswi berpersatsi seperti anda. Namun kami juga tidak bisa menutpi bahwa kami merasa sangat kecewa atas tindakan gegabah anda bersama rekan-rekan anda tersebut.” Ujar sang KPK yang diamini dengan anggukan sang dirut kemahasiswaan yang sedari tadi terus memperhatikan ninit dari atas kebawah. Ninit sempat merasa sedikit risih dengan tatapan pria paruh baya dengan badan yang cukup besar dan berkumis tipis tersebut.

“Maksud bapak gegabah apa ya?, sejauh ini saya merasa apa yang saya lakukan selalu berdasarkan pemikiran yang matang seperti apa yang selama ini bapak ajarkan pada saya.” Ucap ninit dengan santai namun tetap penuh adab.

“Anda tidak usah berlagak polos, baru jadi mahasiswa kemarin sore saja sudah mulai banyak tingkah. Anda tahukan aksi anda 3 minggu yang lalu bersama rekan-rekan anda tersebut menyebabkan kalian terancam DO. Anda juga sebagai “motor” utama kegiatan tersebut terancam kehilangan kesempatan beasiswa anda ke Wageningen University karna artikel-artikel anda yang dianggap memprovokasi warga sambikerep dan daerah lain disurabaya untuk tidak menjual tanahnya pada perusahan pengemabangan! Anda tau apa akibat dari kelakuan anda ini? Karna tulisan anda yang terkesan sok tau tersebut mengakibatkan perusahan pengembangan tersebut terancam bangkrut.” Kini giliran pak andi yang merupakan dirut kemahasiswaan berbicara dengan nada yang cukup tinggi.

“Jadi bapak lebih peduli terhadap nasib perusahaan tersebut daripada nasib para petani di desa itu? Bapal lebih suka melihat sawah-sawah disana berubah menjadi bangunan besar yang hanya menambah resiko kerusakan dan bencana alam karna tidak ada lagi lahan untuk penyerapan air? Bapak tega melihat para petani di daerah tersebut kehilangan sumber penghidupan utama mereka? Maaf pak, saya dan rekan-rekan juga melakukan aksi tersebut bukan tanpa alasan yang pasti. Artikel-artikel yang saya buat juga bukan berdasarkan pada data yang fiktif, segala aksi yang kami lakukan juga tidak menyalahi aturan. Kami hanya berusaha membantu membuka pemikiran para petani dan warga lainnya disana serta membantu mereka agar bisa mendapat perhatian dan perlindungan yang lebiih dari pemerintah.” Kini suara ninit mulai terdengar sedikir “bernyawa”.

“anda ini terlalu idealis, mahasiswa kemarin sore seperti anda tidak seharusnya banyak berfikir tentang rakyat kecil seperti mereka. Lebih baik anda fikirkan bagaimana perasaan orang tua anda jika tau anda terancam drop out seperti sekarang. Lebih baik sekarang anda dan teman-teman anda tersebut minta maaf pada pihak kampus dan perusahaan pengembangan tersebut serta mengajukan permohonan pembatalan drop out. Untuk permohonan maaf pada pihak perusahaan anda cukup mengajukan permohonan maaf via pak andi karna beliau merupakan pemegang saham terbesar diperusahaan tersebut. Bukan begitu pak andi?”

Mendengar ucapan sang KPK tersebut tiba-tiba ninit merasakan emosi yang begitu besar, ia kini mengerti apa yang terjadi dan ia kini mulai paham siapa lawan nya yang sebenarnya. Ia berusaha meredam amarahnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Saya mengerti sekarang pak. Saya tau mereka memang rakyat kecil yang memiliki banyak keterbatasan, maka dari itu saya sebagai mahasiswa yang merupakan pewaris peradaban serta memiliki tugas mengabdi pada rakyat kecil seperti mereka meras perlu untuk turun mebantu mereka sebisa dan semampu saya. Saya tau bapak memiliki kekuasaan tinggi dikampus, saya juga sekarang tau pak andi ini merupakan pemegang saham terbesar diperusahaan tersebut, bapak boleh mengeluarkan saya dari kampus ini, tapi asal bapak tau, meski saya tidak lagi menjadi mahasiswi dikampus pertanian ini, saya tidak akan berhenti membantu para petani tersebut mempertahankan tanah-tanah pertanian mereka. Terimakasih pak, maaf saya harus segera kembali ke kelas.” Ninit benar-benar emosi, ia berbicara dengan cukup lantang, terlihat guratan emosi diwajah manisnya. Sang Dirut Kemahasiswaan dan KPK yang mendengar perkataan ninit benar-benar merasa emosi.

Satu hari setelah pemanggilan ninit oleh KPK, ia mendapat skorsing 5 hari dari pihak kampus tanpa alasan yang jelas. Ketidak adilan yang ninit terima membuatnya makin terhimpt. Namun bukan nini namanya jika ia hanya berdiam diri dan hanya pasrah akan keadaan. 5 hari waktu skorsing yang ia terima malah ia manfaatkan untuk terus menulis berbagai artikel tentang kota kelahirannya tersebut. Ia bahkan sempat mengontak dan berkomunikasi dengan kepala dinas pertanian kota Surabaya dan beberapa perwakilan pemerintahan kota Surabaya agar pemerintah mengusahakan perlindungan untuk para petani yang tidak menjual tanah miliknya pada perusahaan tersebut dari ancaman para makelar tanah yang mulai mencoba menteror mereka.

Pagi ini setelah menjalani waktu skorsingnya, ninit merasa jiwanya jauh lebih kuat dari beberapa hari yang lalu. Ketika ia berjalan memasuki gerbang kampus tiba-tiba ia mendapat sebuah kejutan dari teman-teman mahasiswanya. Para mahasiswa tersebut membawa spanduk berbagai ukuran dengan berbagai tulisan pula yang berisikan perintah untuk pembatalan Drop Out ke-13mahasiswa dikampus mereka termasuk ninit. Aksi solodarisasi tersebut dilakukan di depan ruangan jajaran direktur kampus. Seorang gadis dengan jilbab biru muda tiba-tiba mendekat dan merangkul bahu ninit, ia mengajak ninit bergabung bersama para mahasiswa tersebut.

“Nit, kita semua pasti terus bantu kamu, kita juga udah berhasil menghubungi wali kota Surabaya. Beliau hari ini berangkat langsung dari Surabaya ke kampus untuk membantu membicarakan masalah kamu & anak-anak yang lain sama para petinggi kampus.” Ucap gadis tersebut.

“Subhanallah, jazakillah ya yun.” Ucap ninit dengan suara bergetar. Ia benar-benar merasa terharu atas apa yang rekan-rekannya lakukan.

5 hari setelah kejadian tersebut, akhirnya dikeluarkan keputusan pembatalan drop out ke -13 mahasiswa tersebut. Beasiswa ninit ke negri kincir angin pun mulai bisa diproses kembali. Ninit terus mengucapkan rasa terimakasihnya pada semua orang juga berulang kali mengucap hamdalah sebagai rasa syukur pada Rabb-Nya. Ninit juga mendapat penghargaan dari pemerintah kota Surabaya atas keberanian dan kecerdasanya dalam mempertahankan hak-hak para petani desa sambikerep tersebut.

Sementara itu dirut kemahasiswaan dan KPK yang dulu mencacimaki dan meremehkan segala pemikirannya kini menjalani proses pemeriksaan dikantor polisi karna terbukti telah melakukan berbagai tindak kecurangan dikampus. Hal tersebut terungkap atas pengakuan para mahasiswa yang memiliki banyak bukti yang akurat atas tindak criminal tersebut.

Ninit mulai kembali tersenyum ceria. Ia kembali teringat perkataan guru ngajinya semasa ia masih di Surabaya bahwa Allah itu maha adil, Ia tidak pernah tertidur dan tidak pernah ingkar atas apa yang ia janjikan. Ia teringat penggalan ayat suci Al-Quran yang dibacakan guru ngajinya tersebut

“Fa-inna ma’al ‘usri yusraa. Inna ma’al ‘usri yusraa. Karna sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”

Senin, 22 Agustus 2011

CA Ko1,3 I'm in love

Ada sesuatu yang berbeda dan sulit tuk diartikan ketika tatapan mata saling bertemu.
Seolah perputaran bumi berhenti sejenak dan kaki tak lagi berpijak.
Ada sesuatu yang sulit tuk diucap, ketika muka saling berhadap
Seolah mulut terkunci, terbekap dalam suatu perangkap.

Sulit tuk dimengerti dan dipahami ketika hati mulai bereaksi
Jantung mulai berdebar
Dan Akal mulai coba tuk mengenal

Hari-hari yang dilewati terasa sulit ketika mata selalu ingin nikmati sorot tajam serta pesona indah wajah teduh itu
Namun hari-hari akan terasa berat jika tak bisa nikmati berjuta keindahan dari paras itu.

Sungguh. . .
Hati dan fikiran ini tak bisa kenali dan kendaliakn segala rasa yang ada.

Kamis, 26 Mei 2011

Cerpen//kacamata ajaib//Inden bestarri Benning

KACAMATA AJAIB

"Eh eh, pada tau kan sama yang namanya Melisa anak kelas X-B!!"
"Yang lemot & super males itu ya? Yang kalo lagi jam pelajaran itu bisanya cuman tidur aja kan?" tebak salah seorang siswi yang dari tadi asik dengan Hpnya.
"iya iya, tau gak sejak dia pake kacamata ajaib itu, dia jadi pinter & gak lemot lagi loh, nilai nilai UTS.nya minggu kmaren aja bagus banget, malah sampe masul 10besar lagi"
"ohh yaaa?? Kok bisaa??" sahut 3 remaja yang sedang asik bergosip ria tersebut secara berbarengan, salah satunya adalah siswi yang tadi sibuk mengotak-atik hp.nya.
"Iya, aneh banget kan, padahal dari pertama masuk sekolah dia belum pernah masuk 10 besar, malah nilai-nilai UAS semester kemaren aja banyak yang mesti di remid, tapi sekarang gara-gara dia pake tu kaca mata langsung ngedadak pinter deh" ujar siswi berambut panjang yang dari tadi heboh memulai gosip tentang temannya tersebut.
Ya, kini SMA Harapan Bangsa heboh dengan gosip seorang siswi yang memiliki "Kaca Mata Ajaib". Konon katanya kaca mata itu bisa membuat orang yang memakainya menjadi pintar. Pemilik kaca mata itu kini duduk di bangku kelas 1 SMA, Melisa Anggraeni, siswi yang terkenal dengan sikap malas dan hobi kesiangannya kini berubah 180 derajat. Ia yang dulu dijuluki "Miss. Loading" oleh teman-temannya karna kemampuan berfikir dan menghafalnya sangat buruk kini tiba-tiba bisa masuk peringkat 10 besar di sekolah semenjak berkaca mata.
Berita heboh itu berawal 1 minggu yang lalu ketika pengumuman hasil ujian tengah semester siswa kelas 1 SMA harapan bangsa dipampang di mading sekolah. Nama Melisa Anggraeni tiba-tiba saja terpampang pada urutan ke 8 dan berhasil menggeser beberapa siswa yang biasa bersaing menduduki peringkat tersebut. Cibiran serta tatapan sinis para siswa menghujani Melisa, banyak yang berfikir negative tentang keberhasilannya hingga tersebar rumor bahwa ada sihir atau semacam ilmu hitam dibalik kaca matanya tersebut.
Bagaimana tidak, semenjak berkacamata 3bulan yang lalu, sifatnya berubah drastis. Ia yang biasa datang kesiangan kini selalu datang tepat waktu, pekerjaannya dikelas yang biasa diisi dengan kegiatan tidur dibangku paling belakang kini berubah menjadi rajin memperhatikan pelajaran dan gesit dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Ketika salah seorang teman yang merasa heran dengan perubahan sifatnya tersebut bertanya, dengan enteng dia menjawab "Ini karna kacamata ajaib" sambil tersenyum misterius.
*****
Pagi ini kelas X-B diributkan dengan sebuah berita kehilangan. Melisa yang baru beres berganti pakaian sehabis pelajaran olah raga tiba-tiba panik karna kacamatanya hilang.
"Kamu yakin tadi kacamatanya disimpan d sini mel?" tanya ikhsan sang ketua kelas sambil mencoba kembali mengecek isi tas melisa
"ia aku yakin, tadi sebelum olah raga kacamatanya aku simpen di tas, tapi kok daritadi aku cari malah gak ada" jawabnya dengan nada panic
"wahh, kaca matanya kabur kali, jalan sendiri keluar dari tas, kan kacamatanya ajaib" celetuk salah seorang siswi dari bangku belakang. Melisa yang sedang merasa kesal langsung membalas perkataan temannya dengan lirikan tajam, membuat temannya bergidik ngeri.
"Ya udah lah, nanti kapan-kapan dicari lagi aja, sekarang kita ngerjain dulu tugas dari Pak Mardi, soalnya mesti dikumpulin lagi sekarang" ujar Reina yang menjabat sebagai seksi pendidikan dikelasnya secara tiba-tiba ketika mendengar teman-temannya sibuk mencari kaca mata tersebut.
"yahh, gak bisa gitu dong Rei, kalo kacamatanya gak ketemu aku gak bakal bisa ngerjain tugas!" tukas Melisa dengan sedikit emosi.
"waah, berarti bener ya kalo tu kacamata emang ada sihirnya, nih ya kalo emang kamu pinter beneran, tanpa kacamata itu juga pasti bakal tetep bisa ngerjain tugas-tugas sekolah dong!" ujar Reina sambil tersenyum licik dengan nada yang tak kalah tinggi.
Melisa yang mulai merasa geram dengan ucapan temannya tersebut serta tatapan sinis anak-anak lain akhirnya mengalah dan berlari keluar kelas. Ia mencoba menenangkan dirinya diluar kelas.
*****
Tiga hari berlalu semenjak kejadian hilangnya kaca mata ajaib itu terjadi, melisa kembali mendapat nilai-nilai yang buruk, konsentrasi belajar dikelasnya pun sangat turun drastis, banyak guru yang menegurnya karna perubahan sikap tersebut.
"Gimana Rei, udah kamu coba tu kacamata? Beneran bisi bikin kita ngedadak pinter gak?" bisik salah seorang siswi yang sedang duduk disudut kelas.
"ahh, apaan, gak ngaruh tuh, dari kemaren-kemaren aku coba tapi tetep aja gak ada efek apapun, kemaren pas ulangan fisika aku coba pake tu kacamata tapi tetep aja aku gak bisa ngerjain tu soal-soal" jawab orang yang dipanggil Rei tersebut.
"terus gimana dong? Apa kita balikin aja sama yang punyanya, lagian gak kebukti kan kalo tu kacamata punya kekuatan magic" bisik siswi lain yang berambut panjang sambil mencoba meneliti "Kacamata Ajaib" yang dimaksud.
"ahh, jangan gila kamu Ri, kalo tu kacamata kita balikin nanti dia jadi pinter lagi, emang kamu mau apa dia terus-terusan ngegeser kedudukan kita di peringkat 10besar". Jawab Reina yang langsung diamini oleh teman sebangkunya yang bernama Agnes.
"ia bener, biasanya kan Reina yang dapet peringkat 8 & aku yang di peringkat 9, tapi sekarang dia dengan seenaknya ngegeser posisi kita, ia gak Rei". Ujar Agnes sambil memandang ke arah Reina dan Riri secara bergantian.
Ketiga siswi itu kini sibuk memperhatikan kacamata yang sebenarnya terlihat biasa-biasa tersebut. Kacamata tebal dengan frame berwarna biru tua itu dipandangi secara bergantian oleh mereka, berharap menemukan sesuatu yang bisa menjawab keheranan mereka.
"aahh, apa mungkin ada cara khusus supaya magic yang ada dalam kacamata ini bisa bekerja & bener-bener berfungsi". Gumam agnes yang dari tadi mencoba berfikir keras memecahlan misteri kaca mata ajaib tersebut.
"Iya kali ya, ahh udah ahh, lama-lama liat tu kacamata jadi pusing banget tau, mata malah jadi perih nih & rasanya jadi mual banget deh". Jawab Riri yang tadi mencoba memakai kacamata tersebut.
Tiba-tiba bel berbunyi, menandakan bahwa jam istirahat telah berakhir, satu per satu teman-teman sekelas mereka mulai memasuki kelas. Ikhsan yang duduk berdekatan dengan bangku Reina & Agnes tiba-tiba menghampiri bangku mereka dan mengamati benda yang tergeletak diatas meja mereka berdua.
"Ehh, itu bukannya kacamata Melisa yang ilang 3hari yang lalu ya?". Ujar ikhsan dengan suara yang lumayan keras. Melisa yang merasa namanya disebut-sebut langsung melirik ke arah sumber suara dan mendekati mereka. Ia yang mendapati kacamatanya dipegang oleh Reina langsung menyambarnya dan kembali memakai kacamata tersebut sambil berkata "Iya bener, ini kacamata aku yang ilang, kok bisa sama kalian sih?". Ucap Melisa sambil menyernyitkan dahinya dan memandang curiga ke arah Agnes & Reina. Teman-teman sekelasnya yang merasa penasaran langsung berkumpul dan tanpa aba-aba langsung membentuk kerumunan kecil.
"Apaan, bukan kok, itu kacamata baru aku. Emang cuman kamu aja yang punya kacamata kayak gini. Nggak kan, coba tanya aja sama Riri & Agnes. Bener kan Ri, Nez?". Ucap Reina dengan sedikit gelagapan yang langsung diamini dengan anggukan dari kedua temannya.
"Nggak, ini beneran punya aku, jelas-jelas di frame sebelah kirinya ada ukiran huruf M yang berarti inisial nama aku". Jawan Melisa sambil menunjukan ukiran huruf tersebut.
Tiba-tiba kelas menjadi gaduh dengan perebutan kacamata tersebut. Selang beberapa menit kemudian datang sang wali kelas yang langsung berkaca pinggang melihat kelakuan anak didiknya. Seketika kelas langsung hening. Pak mardi yang merupakan wali kelas X-B tersebut langsung mendekati bangku Reina & Agnes.
"Ada apa ini?". Tanya Pak Mardi dengan suara bassnya yang khas.
"itu pak, kacamata aku yang ilang 3hari yang lalu ada sama mereka". Ujar Melisa sambil
menunjuk ke arah Reina, Agnes dan Riri.
"Bener begitu Rei?". Tanya Pak Mardi sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Emm, anu Pak, kita sebenernya cuman mau ngebuktiin sama yang lain kalo kacamata yang dipake Melisa itu bener-bener ada sihirnya Pak". Jawab Agnes sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Maksudnya??". Ujar Pak Mardi yang merasa bingung dengan ucapan anak didiknya.
"Iya pak, jadi melisa tu maen sihir pak, dia nempelin mantra-mantra dibalik kacamatanya supaya bisa ngedadak pinter!". Ucap Reina dengan wajah serius.
"Bener Pak, itu udah kebukti kok, liat aja Pak sekarang Melisa tanpa kacamatanya jadi balik lagi kayak dulu, lemot & bego juga males. Tadi pagi aja dia datang kesiangan lagi. Itu pasti gara-gara kacamata ajaibnya gak ada."
Murid-murud lain yang merasa heran langsung memasang tatapan penuh tanya pada Melisa. Sebaliknya yang ditatap malah cengar-cengir gak jelas. Merasa geli dengan tingkah teman-temannya.
"Bener begitu Melisa? Apa bener kacamatanya ditempelin sihir?" ujar pak mardi sambil menatap melisa. Yang ditanya masih saja memasang senyum geli.
"Ahh, udah deh ngaku aja, dulu juga aku pernah nanya kok sama dia dan dia langsung jawab kalo dia ngedadak pinter gara-gara kacamata ajaib itu!" ujar Agnes sambil tersenyum licik namun dibalas dengan tatapan sangar sang wali kelas.
"Yang bapak tanya Melisa, bukan kamu Agnes." ucap pak mardi sambil melotot sadis. Yang dipelototi mencoba memasang senyum ngeri.
Kini Melisa mulai angkat bicara.
"Gini pak, sebenernya mata saya ini rabun & udah parah banget. Dulu saya sering dapet nilai jelek & susah konsentrasi pas belajar soalnya pandangan mata saya gak jelas, mana saya duduk dibelakang lagi. Terus kalo dirumah juga jadi males baca & belajar, soalnya bawaannya pusing terus karna rabunnya emang parah banget. Saya juga jadi sering kesiangan karna tiap bangun pagi pandangan mata saya kabur banget & itu bikin saya ngelakuin banyak kecerobohan. Tapi itu semua langsung teratasi waktu saya ikutin kata dokter yang nyuruh saya pake kacamata ini" ujar Melisa panjang lebar.
"lohh, kok bisa??" ujar teman-teman sekelasnya secara kompak.
"hhehe, ya bisa lah, gara-gara pake kacamata yang bisa nanganin mata saya yang minus ini, sekarang pandangan mata saya jadi gak kabur lagi. Saya jadi lebih fokus merhatiin pelajaran dikelas, saya juga jadi semangat belajar & baca buku dirumah plus ngerjain PR karna udah gak pusing lagi tiap liat buku pelajaran. Alhasil nilai-nilai saya juga jadi bagus! Makanya saya sebut ini Kacamata Ajaib, soalnya bener-bener bantu penglihatan saya. Begituu!!" jawab Melisa sambil tersenyum bahagia.
"oohh, ," jawab teman-teman lain secara bersamaan. Sementara Reina, Agnes & Rir yang merasa malu karna berfikir negative tentang "Kacamata Ajaib" itu hanya tersenyum tipis sambil menggaruk-garuk telapak tangannya.
Pak Mardi yang mengerti tentang inti permasalahannya mulai tersenyum dan menberiakn amanat pada anak didiknya agar tidak berfikir negative tentang keberhasilan seseorang dan berharap kejadian konyol tersebut tidak terulang. Melisa yang merasa geli dengan tingkah laku teman-temannya hanya tersenyum dan kembali ke bangkunya sambil mencoba membersihkan
"Kacamata Ajaibnya".
"Bener-bener kacamata ajaib" ujar Melisa dalam hati.

Angel Voice in My Dream

Ehhmm, ehhmm...
ini cerpen aku yang kesekian, tapi juga cerpen pertama yang aku publish di account pribadiku.
soo, buat yang mau baca, diharap komentarnya ya..
gomawoo
^.^v

---------------------------------
chek this out!!




Angin malam berhembus begitu kencang dan mulai meprmainkan ujung rambut seorang gadis cantik yang memakai dress blue shappire tanpa lengan tersebut. Sesekali gadis itu mengusap-usapkan kedua telapak tangannya agar sedikit mengurangi rasa dingin yang begitu menusuk-nusuk hingga ke tulang rusuk.

Ia berdiri di tengah-tengah jembatan tua yang begitu sepi namun tampak indah & menyenangkan. Bintang-bintang bertebaran diatas langit seakan hadir tuk ikut semarakan keindahan malam tersebut, bersama dengan bulan sabit yang melengkung begitu indah dan membentuk sebuah senyuman. Sejenak ia coba hirup udara segar malam hari itu, namun tiba-tiba terdengar suara merdu yang dipadukan dengan petikan gitar yang begitu apik. Ia coba berjalan mencari dimana asal suara merdu tersebut hingga langkah kakinya membawa ia pada suatu taman indah yang dipenuhi berbagai bunga yang sedang bermekaran. Ia melihat sesosok pria membelakanginya duduk disebuah bangku sambil melantunkan sebuah lagu yang bergitu merdu dengan petikan gitar ditangannya. Ia mencoba dekati pria itu namun tiba-tiba si pria berhenti bernyanyi dan berkata "Aku slalu ada di dekatmu & slalu bisa rasakan kehadiranmu, namun sebelum ke eogisan mu pergi jauh, maka untuk selamanya kamu takkan pernah bisa kenali aku"

Kemudian laki-laki itu berlalu tanpa menoleh sedikitpun ke arah si wanita.

"ttuu. . .tu. .tunggu!!" cegah si wanita, namun tiba-tiba. . .

Bbruukk. . .

Aauuww, , ,

"aishh, sial!! Mimpi itu lagi" rutuknya dalam hati.

Ia coba melirik jam yang berada disampingnya, jam tersebut menunjukan pukul 02.35. Ia kembali menghela nafas panjang, mencoba kembali memejamkan matanya.

*****

Tok tok tok, ,



"Retta, bangun sayang, hari ini kan acara perpisahan di sekolah kamu, jadi mesti siap-siap lebih awal dong, ayo bangun" teriak seorang ibu paruh baya sambil coba menggedor kamar anak kesayangannya.



Ckleekk. .



Pintu kamar terbuka, namun tepat seprti dugaan sang ibu, si pemilik kamar masih tertidur pulas diatas tempat tidurnya.

"hey, ayo bangun, anak gadis kok bangunnya siang terus, ini udah jam setengah 7 loh sayang, kalo tidur terus kayak gitu kamu bisa telat datang ke acara perpisahannya loh" sang ibu berusaha membangunkan anaknya sambil menarik selimbut yang menutupi tubuh sang anak, namun si anak malah balik menarik selimbutnya dan mencoba menutupi badannya sambil berkata "Aku gak usah dateng aja ya mah, lagian acaranya juga gak penting penting amet kok, temen-temen juga gak bakalan ada yang nyadar kalo aku gak dateng"

"ehh, mana bisa gitu, udah sana bangun terus mandi yang bersih, langsung sarapan, mamah udah siapin baju yang ntar kamu pake kok, gak usah ke salon aja deh, biar mamah yang dandanin, gini-gini juga mamah jagonya kalo masalah danda doang mah" ucap sang ibu panjang lebar sambil menarik tangan sang anak agar segera bangun.

"iya deh iya, bentar ya, retta ngumpulin nyawa dulu, 5menit aja" ucap sang anak sambil mengucek-ngucek matanya.

Ia coba membenarkan posisi duduknya sambil mencoba memijit-mijit kepalanya yang tersasa berat. Bagaimana tidak, gara-gara terbangun dari mimpinya tersebut ia tak bisa memejamkan matanya hingga hampir subuh tadi. Ia mencoba kembali mengingat-ngingat mimpinya, namun makin di ingat kepalanya malah terasa makin pusing. Ia coba meraih gelas berisi air putih dimeja belajarnya&langsung meneguk air tersebut, berharap rasa pusing itu sedikit menghilang.

Dengan rasa malas akhirnya ia beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi.

*****



Pagi ini suasana SMA Setia Bhakti agak sedikit berbeda. Suasana yang cukup ramai namun bukan ramai oleh para siwa-siswi berputih-abu ria. Kali ini sekolah ramai oleh para siswa-siwi yang telah siap menyambut masa depan yang lebih cerah, siswa-siswi kelas 3 yang kini akan segera menerima gelar alumnus.

Para remaja ini ikut merayakan kelulusan mereka di acara perpisahan dengan menggunakan dress berwarna putih bagi para wanita dan jas berwarna hitam bagi para pria. Semua terlihat begitu cantik&tampan, terlihat guratan bahagia diwajah mereka, namun tidak bagi Elvareta, siswi kelas 3 yang terkenal pintar namun sombong tersebut.

Ia terlihat turun dari mobil hitam metaliknya. Ia menggunakan dress selutut berwarna putih bersih dipadukan dengan high heels dengan warna senada. Polesan make up yang minimalis terlihat begitu cocok diwajah imutnya yang menurut banyak orang terlihat sangat mirip dengan artis korea bernama park shin hye. Berbeda dengan siswa-siswi calon alumnus lainnya, ia terlihat begitu murung dan tak nyaman. Ia mencoba menenangkan dirinya dengan cara menarik nafasnya secara perlahan, kemudian ia mencoba melangkah memasuki gedung sekolah dengan self confident yang begitu tinggi.

"eh eh, liat tuh, Miss. Perfect kita, cckckcck gayanya bikin gue pengen mual, mentang-mentang pinter, kaya, cantik& punya segala yang cewek-cewek remaja pengenin dia jadi sombobg gitu" bisik salah seorang siswi ketika meliha Retta berjalan menuju gedung sekolah.

"hhaha, iya so perfect banget sih tu orang, mentang-mentang dari kelas 1 slalu jadi juara umum&punya muka oriental gitu terus dia jadi gak mau gaul sama kita-kita. Hah, kasian banget deh tu idupnya, sekolah 3taun tapi gak pernah punya 1teman pun" bisik siswi yang lain. Sebenarnya bisikan itu lebih cocok disebut sindiran karna bisa terdengar jelas oleh telinga Retta, namun ia tak ambil pusing, ia hanya mendelikkan bola matanya dengan tatapan yang begitu tajam, membuat anak-anak yang tadi membicarakannya bergidik ngeri.

Ia sadar bahwa perkataan teman-temannya tadi memang benar adanya. Ia memang siswi dengan kepintaran diatas rata-rata anak SMA lainnya, ia juga terkenal dengan kecantikan dan kekayaannya, kata-kata "Miss Perfect" sudah tak asing ditelinganya. Ia juga menyadari bahwa selama 3tahun bersekolah ia tidak mendapatkan 1orangpun sahabat karna sifatnya yang begitu dingin terhadap orang lain. Ia tak pernah bisa membuka hatinya untuk sekedar berteman dengan orang lain karna ia menganggap orang-orang yang berusaha mendekatinya hanya ingin memanfaatkan kepintaran dan kekayaannya, sama seperti ketika ia berada di bangku SMP.

Ia mencoba menepis bayang-banyang menyedihkan masa lalunya juga coba mengacuhkan pembicaraan orang-orang disekitarnya yang terus menerus membicarakan sifat buruknya. Ketika ia masuk ke gedung sekolah tersebut, ia kembali dihujani oleh tatapan sinis para siswa. Ia berusaha tetap acuh meski sadar bahwa kini dirinya sedang menjadi pusat perhatian anak-anak.

Sebenarnya keadaan seperti ini sangat ia benci. Kadang ia berfikir untuk pergi jauh dari sekolah tersebut, namun fikiran itu selalu buru-buru ditepisnya ketika bayangan laki-laki dalam mimpinya yang begitu sering menghiasi malam indahnya itu hadir. Laki-laki yang slalu menyanyikan sebuah lagu dengan petikan gitar yang amat menyejukan jiwa. Meski tak pernah melihat secara jelas raut wajah lelaki tersebut namun entah kenapa ia memiliki keyakinan bahwa laki-laki dalam mimpi itu merupakan sosok yang nyata yang ada disini, didekatnya&satu sekolah dengannya.

3tahun sudah ia berharap bisa menemukan sosok pria yang ia sebut "my angel voice" tersebut, kini keyakinannya yang begitu kuat mulai goyah, ia begitu lelah selama 3tahun berharap&mencari angel voice yang mampu sita perhatiannya. Tak ada 1hal pun yang dapat jadi petunjuk tentang keberadaannya, hingga kini ia telah sampai pada acara kelulusan.

Kini ia mencoba memasang kembali senyum penuh percaya dirinya yang menurut irang lain terlihat sebagai sebuah senyuman keangkuhan.

Ia mencoba untuk tidak memperdulikan tatapan&fikiran negatife orang lain yang tertuju padanya.

"hmm, nikmati saja, untuk yang terakhir kalinya" gumamnya pada diri sendiri. Ia kini mencoba duduk di bangku tamu yang telah disediakan oleh para panitia, ia sengaja duduk di jajaran paling belakang agar ia lebih leluasa untuk pergi keluar ketika ia mulai merasa bosan.

Ia melirik jam ditangannya, waktu menunjukan pukul 13.20, berarti acara sudah berlangsung lebih dari 4jam. Rasa bosan mulai menghampiri dirinya yang lebih dari 4jam hanya duduk termenung dan sesekali membalas sapaan teman-temannya yang terlihat sangat basi. Kebosanan tersebut akhirnya menuntunnya untuk berjalan menuju taman belakang sekolah.

Sesampainya ditaman belakang sekolah, ia mencoba duduk santai dibawah pohon yang berdaun cukup rindang. Semilir angin mencoba permainkan rambutnya yang tergerai. Tanpa terasa rasa kantuk mulai menyerangnya dan membuatnya memejamkan mata untuk sesaat.

Selang beberapa menit ia kembali terbangun, ia mendengar petikan gitar&suara yang begitu merdu yang sudah tak asing lagi di telinganya. Ia mencoba mempertajam pendengarannya. Tanpa terasa tiba-tiba butiran-butiran hangat mengalir di pipi chubby.nya. Ia mencoba berlari menuju asal suara itu berada. Ia yakin itu adalah suara angel voice.nya yang slama ini slalu hadir dalam mimpinya. Ia berlari menyeruak kerumunan orang-orang yang menghalangi pandangan matanya, namun tiba-tiba suara merdu itu menghilang dan berganti menjadi suara tepuk tangan yg begitu meriah. Seketika ia langsung mengalihkan pandangannya ke arah panggung, namun sosok tersebut tlah hilang, hanya ada kursi&gitar diatas panggung sana.

"sorry, yang tadi baru beres perfom siapa ya??" tanyanya pada salah seorang siswi yang sedang berbincang-bincang dengan temannya.

"oh, yang tadi nyanyi ya, itu reza anak xii ipa 1"

"hah, Reza ketua clube sains kah??" Retta kembali bertanya untuk mencoba menyakinkan

"ia Reza yang itu. Emang kenapa?" tanya siswi tersebut. Namun Retta lebih memilih berlari mencari angel voicenya tersebut dan mengabaikan pertanyaan dan rasa heran temannya tersebut.

"Tuhan, aku mohon dengan sangat untuk kali ini, bantu aku temukan pria itu tuhan" gumamnya dalam hati. Entah mengapa tiba-tiba kata hatinya berbisik dan menuntunnya menuju taman belakang sekolah. Ia seakan tak percaya dengan apa yang ia lihat kini. Sosok tubuh yang tegap dengan gitar dipangkuannya menyanyikan sebuah lagu yang begitu merdu, lagu yang slalu ia dengar dalam mimpi indahnnya.

Tiba-tiba sosok itu berhenti bernyanyi, ia membalikkan badannya dan berjalan mendekati Retta yang berdiri mematung.

DEG, ,

"benarkah ia sosok yang selama ini ku cari?? Benarkah sosok yang ku cari tersebut adalah orang yang selama ini slalu berusaha ku hindari dan ku benci" gumamnya dalam hati.

Ia mencoba mundur teratur, tangannya&seluruh badannya bergetar hebat. Kini ia seakan tak percaya dengan kenyataan yang ada dihadapannya.

Kepalanya terasa berat, ia mencoba untuk tetap tenang dihadapan pria tersebut. Ia masih tak percaya, orang yang selama ini menyita perhatian dalam alam mimpi dan alam nyatanya kini berada di hadapannya. Dan ternyata orang tersebut adalah seseorang yang selalu berusaha ia benci dan hindari karna orang tersebut terlalu banyak tahu tentang masalalunya yang begitu menyedihkan.



Flash back (4tahun yang lalu)

"hei hei, tau gak katanya si Elva yang jelek kayak kuntilanak itu liburan kemaren oplas loh, terus sekarang katanya dia mau pindah sekolah!!" ujar seorang siswi berambut panjang di depan kelas, seolah memberikan pengumuman penting pada seluruh isi kelas.

"wahh, masa sih? Elvaretta maksudnya? Yang di pipi kirinya ada tanda lahir aneh segede piring itu?" tanya salah seorang siswi yang duduk dibangku paling depan.

"iya si Elva yang itu, kata mama aku kemaren dia udah jadi cantik, tanda lahirnya udah hilang dioplas, terus katanya dia juga mau pindah sekolah biar nantinya gak ada yang tau kalo dulunya dia jelek" jelas seorang siswi yang dari tadi berdiri di depan kelas. Suasana kelas tiba-tiba menjadi tambah heboh dengan gosip baru itu, tiba-tiba seorang siswi berkepang dua berlari dari luar menjuju kelas sambil berkata

"wooii smuanya liat deh, itu si elva kok jadi cantik gitu, tapi dia jadi keliatan belagu banget, tadi aku denger dia kesini mau ngurus surat kepenidahan sekolah sama mamanya" kata siswo tadi sambil menunjuk ke arah ruang kepala sekolah lewat jendela kelas. Sontak semua siswa-siswi berdiri dan mengalihkan pandangannya ke arah yang dituju, pandangan meremehkan terlihat dari sorot mata mereka.

Tiba-tiba seorang siswa yang daritadi hanya duduk mendengarkan percakapan teman-temannya itu berlari keluar kelas menuju ruang kepala sekolah.

"Elva, tunggu!!" teriak siswa tersebut

"Reza, ngapain? Mau ikut ngeledekin aku lagi, hah?? Udah ya aku cape, aku gak mau kenal sama kalian lagi!" jawab seorang wanita yang berdiri di depan pintu gerbang sekolah menengah pertama bersama ibunya.

"Elva kok kamu gitu sih? Kita kan udah janji bakal jadi temen baik&saling nerima segala kekurangan&kelebihan kita" ucap siswa yang bernama reza tersebut dengan mata berkaca-kaca.

"BODO, aku udah gak peduli lagi&gak percaya sama semuanya, mulai sekarang anggep aja kita gak saling kenal"

"Elva jangan pergi, kalo kamu pergi, siapa lagi yang bakal nemenin aku nyanyi sambil main gitar" teriak Reza sambil berusaha mencegah sahabat kecilnya itu pergi, namun semua percuma, yang dicegah tetap tak menggubris perkataan temannya.

Flash Back End.



"Elva" gumam lelaki yang kini bangkit dari tempat duduknya dan berusaha mendekati orang yang ada dihadapannya tersebut.

"Jangan panggil aku pake nama itu lagi, Elva udah mati, Elva yang buruk rupa&sering dimanfaatin sama temen-temennya udah gak ada. Aku Retta, bukan Elva" jawabnya dengan nada bergetar.

"Elva kamu gak harus kayak gini, dari dulu sampe sekarang aku tetep suka sama kamu, tapi jujur aku lebih suka sikap kamu yang selalu tampil apa adanya kayak 4taun yang lalu"

"4tahun yang lalu? Hah, bohong!! Kamu sama semua temen-temen SMP tu sama aja, sama-sama tukang bohong, sama-sama suka ledekin aku, manfaatin kepinteran aku&morotin uang aku. Pokoknya kamu sama aja sama mereka" teriak Retta dengan penuh amarah.

"Terserah kamu Va tap. . ."

"stoopp, jangan deketin aku lagi dan jangan panggil aku Elva, aku Retta, buka Elva, aku benci dipanggil Elva. Ngerti!!" teriak Retta memotong pembicaraan Reza dan menyuruh untuk berhenti mendekatinya. Seluruh tubuh Retta kini dipenuhi oleh keringat dingin, badannya gemetar, ia benci panggilan itu, panggilan yang mengingatkannya pada kenangan pahit dimasa lalu, masa dimana ia sering mendapat caci&makian dari teman-temannya.

"oke Retta, aku gak bakalan sebut nama itu lagi, tapi mohon dengerin omongan aku, please, dulu bukan maksud aku buat ikut ngerendahin kamu Tta, tapi aku cuman pengen kamu gak ngelakuin perubahan besar kayak gitu hanya demi dapet pengakuan dari orang-orang disekitar kamu. Tolong balik lagi kayak Retta yang dulu, lepasin segala rasa ego&kesombongan kamu, karna itu semua bisa ngehancurin kehidupan kamu sendiri Tta"

"kalian semua yang udah maksa aku buat berubah kayak gini, dan maaf, ini aku yang sekarang&selamanya" jawab Retta sambil berusaha menahan isak tangis, ia kemudian berbalik&lari menuju parkiran.

Fikirannya kacau balau, rasa emosi kini menguasai dirinya, ia buka pintu mobilnya secara kasar, seketika ia masuk kedalam mobilnya dan tancap gas, melajukan mobilnya sekencang mungkin. Tanpa fikir panjang Reza yang dari tadi berdiri mematung berusaha mengejar Retta dengan motor sport hitamnya. Reza menjalankan motornya dengan kecepatan penuh

Jalan raya hari ini terlihat cukup ramai, Retta menangis sejadinya dalam mobil, menyesali keinginannya untuk bisa bertemu dengan sosok angel voice tersebut, menyesali kenyataan bahwa ia tlah jatuh cinta pada angel voice yang selama 4tahun ini slalu ia hindari&benci. Ia mencoba melihat kebelakang lewat kaca spionnya, terlihat reza yang semakin dekat dengan mobilnya, ia berusaha melajukan mobilnya sekencang mungkin agar terhindar dari kejaran Reza. Namun tiba-tiba ia hilang kendali, mobilnya keluar jalur dan hampir menabrak truk besar dari arah yang berlawanan, seketika ia membanting stirnya ke arah kiri agar terhindar dari tambarakan tersebut, namun tiba-tiba motor sport hitam milik Reza terlihat melaju dengan cepat, si pengendara motor terlihat hilang kendali dan menghantam truk besar yang tadi hampir bertabrakan dengan mobilnya

BBRAAKKK!!!

Suara hantaman terdengar begitu kencang, Retta melirik kearah belakang dan melihat sosok orang yang ia sayangi tergeletak bersimbah darah. Ia berlari menuju tubuh yang berlumuran darah tersebut. Disandarkannya kepala yang bersimbah darah itu pada pangkuannya. Kini dress putihnya dipenuhi oleh cairan merah pekat dan segar yang mengalir dari kepala Reza. Ia menangis tertahan

"kamu gak bisa pergi secepat ini Za, kamu gak bisa ninggalin aku sendirian kayak gini, kamu mesti bantu aku ngerubah semua sifat buruk aku ini. Bangun Za, bahkan kamu belum sempet nyanyiin satu lagu yang dulu pernah kamu janjiin buat aku. Reza banguunnn!!!" teriaknya pada sosok yang kini terkulai lemas dan bersimbah darah.

*****

Sore hari ini awan terlihat begitu mendung, sesosok gadis dengan dress hitam tanpa lengan terlihat tengah duduk bersandar pada pohon besar dan rindang, matanya terpejam namun butiran mutiara bening yang hangat mengalir dari pelupuk matanya. Terlalu lelah berdiri seharian didepan gundukan tanah dengan batu nisan yang masih terlihat baru dan taburan bunga yang masih segar membuatnya sedikit terlelap dibawah teduhnya pohon besar itu.

Mimpi itu kembali menghampirinya, mimpi dimana ia mendengar lantunan merdi sebuah lagu yang di iringi oleh petikan gitar yang tak asing lagi baginya. Seketika ia berjalan mendekati sosok yang sedang bernyanyi itu, namun sosok itu tiba-tiba berhenti bernyanyi dan membalikan badannya menjadi berhadapan dengan Retta.

"Jangan berhenti, terus bernyanyi dan bawa pergi serta hancurkan rasa egois dalam hatiku dengan nyanyian indahmu, meski hanya dalam mimpi."

Kamis, 28 April 2011

perpisahan itu???, ahh .. sanggup kah???

Trmenung aku dlm sdut suatu ruang

lamunan mmbwaku kmbali melirik pda sbuah lukisan indah yg trukir oleh pena waktu yg brtintakan detik cnda sang putih-abuAhh, sbuah lukisan yg bgtu indh hingga akupun tak yakin mampu tuk brpisah darinya.Lukisan yg tlah tunjukan knangan indah yg trsimpan manis pda memory stiap orng yg mngalaminya.

Lukisan yg critakan tntang cnda tawa para rmaja yg trbalut oleh kekuatan putih-abuYaa, masa itu trlalu indah tuhan!!

Bahkan sbuah ruang kls dngn cat dinding pudar serta rangka2 kls yg trlihat usang juga jndela2 yg kusam pun tlah mnjadi saksi ats kbahagiaan&kbrsamaan mreka.Canda twa srta suka duka tlh melekat pda dinding srta sudut stiap ruang hati mreka.

Tawa yg prnh membahana srta tangis yg prnh menggema diruang kls yg sdrhana jadikn mrka para rmaja tangguh yg slalu siap hadapi sgala tntangan&prubahan, prubahan yg bgtu dkt&bgtu sering berbenturan dngn kata PERPISAHAN.kdng ku b.fkir, mampukah aku trlepas dr sgla knangan indah sang putih abu serta trlepas dari jiwa2 yg bangkitkan&isi kekuata putih abu itu?Oh tuhan, sungguh aku tk sanggup manakala kata prpisahan itu menari indah pda stiap pndangan mataku, slalu bisikan tntang kdatangannya yg makin dkat, buatku gusar&tk mampu bendung butiran bening pda sudut mata!Namun, sbuah kekuatan yg bsar serta sntuhan lmbut dr malaikat kcil brnama sahabat bantu aku tuk kuatkan diri&buka fikiran tentang makna&hikmah dr prpisahaKawan, prpisahan yg kan kita alami itu mrupakan suatu titik awl tuk gapai cita2 yg slalu kita diskusikn brsma diruang kls tmpat kita brkumpul. Prpisahan itu mrupakan awl dri prtemuan hebat para insan yg tlah mampu jwb sgala tntangan dunia rmajaMaka dari itu, berjanjilah stlah perpisahan yg kuras air mta itu kita akn kmbali brtemu di suatu masa dimana kita tlah mnjdi ssorng yg pntas d bnggakan&diakui kemampuannya.Menggapai apa yg tlah kita cita2kn^.^

Sabtu, 26 Maret 2011

hhaha, ,lagi gak ada kerjaan nih.
kebeneran skarang aku punya hobi baru, yaitu autis sama dunia kpop.
makanya skarang aku mau coba share ke kalian semua judul-judul lagu salah satu boyband favorit aku, yaitu super junior.
hhehe
slamat membaca...


(SINGLE) U / TWINS
1. U
2. Twins
3. Miracle
4. Endless Moment

1st Album Super Junior [SuperJunior05]
1. Miracle
2. Twins [Knock Out]
3. You’re the one
4. Rock This House
5. Chagunchagun (Way for Love)
6. So I
7. Over
8. Keep In Touch
9. L.O.V.E
10. Believe
11. Twins [Knock Out] inst.

2nd Album Super Junior [Don't don] + Repackage
1. Don’t don
2. Sapphire Blue
3. You’re My Endless Love
4. Marry U
5. A Man in Love [original ver]
6. Disco Drive
7. Hate U, Love U
8. I Am
9. She’s Gone
10. The Girl Is Mine
11. Mirror
12. Our Love
13. Missin’ U
14. Midnight Fantasy
15. Thank You
16. A Man in Love [remix ver]
17. Song for you
18. Don’t Don [Piano ver]

3rd Album Super Junior [Sorry, Sorry] + Repackage
1. Sorry, Sorry
2. Why I Like You
3. Let’s Not…
4. Angela
5. Reset
6. Monster
7. What If
8. Heartquake (ft U-Know & Micky DBSK)
9. Club No.1 (Yeon Hee, Lee)
10. Happy Together
11. Dead At Heart
12. Shining Star
13. She Wants It
14. It’s U
15. Love Disease
16. Love U More

4th Album Super Junior [Bonamana] + Repackage
1. Bonamana
2. Boom Boom
3. Coagulation
4. Your Eyes
5. My Only Girl
6. My All is in U
7. Shake It Up! [Original ver]
8. In My Dream
9. One Fine Spring Day
10. Good Person
11. Here We Go
12. No Other
13. Shake It Up! [Remix ver]
14. All My Heart
15. A Short Journey

1st Mini Album Super Junior Happy (H) [Cooking? Cooking!]
1. Cooking? Cooking!
2. Pajama Party
3. You & I
4. Sunny
5. Good Luck

1st Album Super Junior Mandarin (M) [Me]
1. Me
2. U [Remake]
3. At Least There's Still You [Remake]
4. You Are My Miracle (Miracle) [Remake]
5. Love You Love You (Love Song)
6. I Hug Myself (In my Arms)
7. Don’t Don [Remake]
8. Marry U [Remake]
9. My Half (Full of Happiness) [Remake]
10. Thirst (A Man In Love) [Remake]
11. This Second (The Moment)
12. Charm (Me) [Korea Ver]
13. Because Of You (At Least There's Still You) [Korea Ver]
14. Ainiaini (Love Song) [Korea Ver]

1st Mini Album Super Junior Mandarin (M) [Super Girl]
1. Super Girl
2. Blue Tomorrow
3. Confession
4. Only U
5. You & Me
6. Super Girl [Korea Ver]
7. Blue Tomorrow [Korea Ver]

2nd Mini Album Super Junior Mandarin (M) [Perfection]
1. Perfection
2. Destiny
3. Love is Sweet
4. Of My Mine
5. True Love
6. My All is in You
7. Perfection [Korea Ver]

Super Junior KRY belum ada album, tapi banyak mengisi soundtrack film.
1. The One I Love (ost Hyena)
2. Dreamy Hero (ost Panter)
3. Stop Walking By (ost Sun Flower)
4. Just U (ost Billie Jean,Look at Me)
5. The Night Chicago Died
6. One Love (ft Eunhyuk)
7. H.I.T (ost H.I.T)

Super Junior Trot (T)
1. Rokkugo [Korea ver]
2. Ddok Ddok Ddok
3. Goodbye Bridge
4. First Express
5. Don’t Go Away

SM Town
1. Super Junior – Happiness (SM Town 2005)
2. Super Junior – Dancing Out (SM Town 2006)
3. Super Junior – Tic Toc (SM Town 2006)
4. Super Junior ft SNSD – Seoul Song (SM Town 2009)
5. Super Junior – Carnival (SM Town 2009)
6. Super Junior, DBSK, Shinee – Seaside (SM Town 2009)

Super Junior – Single Jepang
1. Super Junior - U [Jepang ver]
2. Super Jonior - Sorry Sorry [Jepang ver]
3. Super Junior - Marry U [Jepang ver]
4. Super Junior T - Rokkugo [Jepang ver]

Ada lagi single yang lain. Yang aku tau ini aja.
1. Super Junior – Wonder Boy (ost Attack On the Pin-Up Boys)
2. Super Junior – Victory Korea (ost World Cup 2010)
3. Super Junior – Sorry Sorry Answer
4. Super Junior ft DBSK – Show Me Your Love
5. Super Junior – Angel (ost Haru)
6. Super Junior – Lovely Day
7. Super Junior – Y.M.C.A (SS1)
8. DBSK ft Ryeowook & Kyuhyun - Wish
9. Kyuhyun – Listen.. To You (ost Pasta)
10. Kyuhyun – Hope is a Dream That Doesn’t Sleep (ost Baker King, Kim Tak Goo)
11. Kyuhyun – Love Again (SM Ballad)
12. Kyuhyun – 7 Years of Love
13. Yesung – It Has to be You (ost Cinderella’s Sister)
14. Yesung – Love is Really Hurt (ost Tazza)
15. Yesung – Waiting for U (ost Paradise Ranch)
16. Yesung ft Luna (F(x)) – And I Love You (ost President)
17. Sungmin, Kyuhyun, Ryeowook – Bitting My Lips (ost President)
18. Sungmin ft Moeyan – For Tomorrow
19. Kangin ft Sungmin - Promise
20. Siwon – Motnatjiyo Worthless (ost Oh, My Lady)
21. Ryeowook ft Beige – Falling in Love With a Friend
22. Ryeowook – Smile Again (ost Home Sweet Home)
23. Donghae ft Ryeowook – Just Like Now (ost It’s Okay, Daddy’s Daughter)
24. Donghae – Strong Heart Logo
25. Leeteuk ft Shindong – Please
26. Leeteuk ft Krystal (F(x)) – Grumbling
27. Donghae, Kyuhyun ft Han Ji Min – Happy Bubble



Credit: Chajeong JewElf@I'm Super JuniorLoVers

BENCI KATA CINTA

Muak aku dengan semua kata cinta
cinta slalu tinggalkan luka dalam hidupku..

cinta tlah membuat ibuku slalu menderita dan menangis dalam batinnya slama beberapa tahun.
cinta tlah membuat orang terdekatku berani menyakiti anara satu sama lain.
cinta juga buat sahabatku lupa akan diriku dan temannya yang lain.
cinta slalu buatku titikan air mata takkala aku merasakannya.
cinta jadikanku tahanan dalam belenggu nafsu manusia yang hina.

aaggghhhhh. . .
benci aku dengan semua kata cinta.
bukankah rasa cinta itu anugrah dari tuhan untuk umatnya??
bukankah cinta itu di tujukan agar manusia dapat lebih dekat pada tuhannya dan menyadari tentang betapa besar kekuasaan dzat yang tlah beri ia cinta.

lantas mengapa cinta yang skarang berkeliaran dihidupku jadikanku begiu menderita.
jadikanku sulit menerima knyataan.
jadikanku jauh dari tuhan
jadikan ku berani sakiti dan dzalimi orang-orang disekelilingku..


sungguh, ,
kini aku sadar
ini bukan cinta yang dianugrahkan tuhanku untukku
karna ini adalah cinta yang dibisikan oleh setan yang slalu berusah kuasai hatiku.
setan yang slalu tutupi kedua mataku agar tak bisa lihat kebenaran
setan yang slalu tutupi telingaku agar tak bisa dengar kebaikan.
dan setan yang slalu berusaha kuasai hatiku dengan emosi dan amarah.

Selasa, 11 Januari 2011

karya tulis ilmiah

bagi" ilmu sama semen" semua, siapa tau ada yang butuh contoh karya tulis ilmiah buat tugas akhir semester...
hehhe



KARYA TULIS ILMIAH
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK DI ERA GLOBALISASI

Diajukan Untuk Mengikuti Uji Kompetensi Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh:
Inden Nurul
080910251
XII IPA 2

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT
SMA Negeri 6 Garut
Jln Guntur Malati No.12 Tlp. (0262) 231509




DINAS PENDIDIKAN KABIPATEN GARUT
SMAN 6 GARUT
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Karya Tulis Ilmiah ”Peran Orang Tua dalam Membangun Pribadi Anak di Era Globalisasi”
2. Identitas Penulis
a. Nama Lengkap : Inden Nurul
b. NIS : 080910251
c. Kelas : XII IPA 2
d. Sekolah : SMAN 6 Garut
e. Alamat Sekolah : Jl. Guntur Malati No. 12 Tarogong Kidul Garut

Setelah mendapat koreksi dan perbaikan seperlunya dinyatakan sah sebagai prasyarat salah satu tugas akhir semester satu SMAN 6 Garut.
Disahkan di SMAN 6 Garut pada:
Hari :__________________________
Tanggal :__________________________
Mengetahui,
Koordinator,


Dra. Hj. Tuti Marwati
NIP.1962 0407 1986 03 2012 Guru Pembimbing,


Noneng Kartika S.Si
NIP. 1975 0720 2007 01 2009
Mengetahui/Mengesahkan
Kepala Sekolah SMAN 6 Garut,



Drs. H. U. Saepulloh M.MPd
NIP. 1956 0914 1981 01 1001


KATA PENGANTAR

Dengan Memanjatkan puji dan syukur kehadirat Ilahi rabbi, bahwa hanya dngan rahmat dan karunia-Nya lah penulis telah dapat melaksanakan penelitian dan pengkajian sampai tersusunnya karya tulis ini yang berjudul “PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK DI ERA GLOBALISASI”
Karya tulis yang penulis buat ini mengetengahkan pembahasan tentang peran Orang Tua di era globalisasi. Adapun uraian tentang peran Orang Tua, pendidikan Islam dan keluarga serta lainnya yang berkaitan dengan peranan Orang Tua dalam mendidik akhlak anak secara Islami. Tentunya kita mengetahui, bahwa masih banyak kalangan Orang Tua yang masih awam mengetahui betapa pentingnya bagaimana peran Orang Tua agar tetap dapat menuntun anak-anaknya untuk tetap berada dalam garis terarah serta melindungi sang anak dari ajaran-ajaran islam yang menyimpang. Karena diakui ataupun tidak, ajaran-ajaran Islam yang menyimpang di zaman modern ini telah banyak kita temui. Tanpa diragukan lagi unsur-unsur tersebut dapat menghancurkan kepribadian anak muslim dan membuat mereka kehilangan rasa aman dan ketenangan. Oleh karena itu, kenyataannya Orang Tua pun memiliki andil yang cukup besar untuk mencegah hal-hal tersebut.
Dalam kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan terimaksih kepada:
 Allah SWT
 Bapak Kepala Sekolah Drs. H.U. Saepulloh M.M.Pd.
 Wali kelas XII IPA 2, Ibu Rosmini S.Pd.
 Guru Pembimbing Karya Tulis Ilmiah, Ibu Noneng Kartika S.Si
 Ibu Dra. Mia Ambarwati yang ikut serta memberikan bimbingannya dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
 Orang Tua yang telah membantu dalam banyak hal.
 Rekan-rekan di kelas XII IPA 2 yang berjuang bersama-sama dalam menyusun karya tulis ilmiah.
 Sahabat seperjuangan terbaik, Herna, Mia, Nurlela, Melis, Risna, Teti &Yusi yang selalu memberi banyak masukan.
 Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan baik moril maupun bantuan materil.
 Semua pihak yang mungkin tidak bisa disebutkan.

Namun Penulis sadari, dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
peribahasa mengatakan “tak ada gading yang tak retak” maka penulis mohon kritik dan saran yang membangun.


Garut, Desember 2010


Penulis



ABSTRAKSI

Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Orang Tua memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak karna orang tua merupakan kunci pertama dalam mengarahkan pendidikan dan membentuk mental anak terletak pada peranan orang tuanya, sehingga baik buruknya budi pekerti itu tergantung kepada budi pekerti orang tuanya.
Sementara itu Anak merupakan buah hati orang tua yang merupakan harapan masa depan. Oleh karena itu, anak harus dipersiapkan agar kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan berkepribadian yang baik juga berguna bagi masyarakat.
Pada dasarnya ada dua faktor yang mempengaruhi kepribadian seorang anak, yaitu Frame of experience (pola yang terbentuk dari pengalaman) dan Frame of Refference (pola yang terbentuk dari rujukan / norma-norma). Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua pun sangat mempengaruhi kepribadian anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui bagaimana cara mengasuh anak dengan baik sehingga terbentuklah kepribadian yang baik pula.
Orang Tua adalah kelompok sosial pertama dengan siapa anak diidentifikasikan, anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kelompok orang tua daripada dengan kelompok sosial lainnya. Orang Tua merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak selama tahun-tahun saat desas-desus kepribadian diletakkan, dan pengaruh Orang Tua jauh lebih luas dibandingkan pengaruh kepribadian lainnya, bahkan dengan lingkungan sekolah sekalipun.


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAKSI
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Hipotesis
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II Landasan Teori
2.1 Beberapa Pengertian Dasar
2.1.1 Orang Tua
2.1.2 Pribadi Anak
2.1.3 Era Globalisasi
2.2 Teori
2.2.1 Peran Orang Tua
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan anak
2.2.3 Pendidikan Islam dalam Keluarga
BAB III Pembahasan
3.1 Metode Penulisan
3.2 Pembahasan
3.3 Analisis
BAB IV Penutup
4.1 Simpulan
4.2 Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN






BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat mempunyai peranan yang sangat besar dalam mempengaruhi kehidupan dan perilaku anak. Kedudukan dan fungsi keluarga dalam kehidupan manusia bersifat fundamental karena pada hakekatnya keluarga merupakan wadah pembentukan watak dan akhlak. Lingkungan yang berpengaruh terhadap perkembangan Jasmani, Rohani dan akal anak sejak dilahirkan sampai dewasa adalah keluarga, oleh karena itu perlu ditanamkan nilai-nilai akhlak karimah sejak dini.
Peran dan tanggungjawab orang tua mendidik anak dalam keluarga sangat dominan, sebab ditangan orang tualah baik dan buruknya akhlak seorang anak dibentuk. Pendidikan dan pembinaan akhlak merupakan hal paling penting dan sangat mendesak untuk dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas hidup. Dalam ajaran agama Islam masalah akhlak mendapat perhatian yang sangat besar sebagaimana sabda Nabi ”Sempurnanya iman seorang mukmin adalah mempunyai akhlak yang bagus”. Dan dalam riwayat lain dikatakan ”Sesungguhnya yang dicintai olehku (Nabi Muhammad SAW) adalah mereka yang mempunyai akhlak yang bagus”.
Mengingat masalah akhlak adalah masalah yang penting seperti sabda Nabi di atas, maka dalam mendidik dan membina akhlak sang anak, orang tua dituntut untuk dapat berperan aktif. Peran utama orang tua sebagai pendidik dalam menanamkan nilai-nilai akhlak karimah kepada anaknya sebaiknya berdasarkan ajaran agama Islam agar anak dapat melaksanakan fungsi sosialnya sesuai dengan norma agama, norma hukum, norma kesusilaan, dan dengan akhlak yang mulia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah orang tua berperan dalam membangun pribadi anak di era globalisasi?
1.3 Hipotesis
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membangun pribadi anak di era globalisasi.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Mengetahui ada atau tidaknya peran orang tua dalam membangun pribadi anak di era globalisasi.
Adapun penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat mengetahui ada tidaknya peran orang tua dalam membangun pribadi anak di era globalisasi. Dan apabila orang tua memiliki peran penting dalam membangun pribadi anak maka sejauh manakah pengaruh tersebut.

1.5 Sistematika Penulisan
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAKSI
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Hipotesis
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II Landasan Teori
2.1 Beberapa Pengertian Dasar
2.1.1 Orang Tua
2.1.2 Pribadi Anak
2.1.3 Era Globalisasi
2.2 Teori
2.2.1 Peran Orang Tua
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Anak
2.2.3 Pendidikan Isalam dalam Keluarga
BAB III Pembahasan
3.1 Metode Penulisan
3.2 Pembahasan
3.3 Analisis
BAB IV Penutup
4.1 Simpulan
4.2 Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA








BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Beberapa Pengertian Dasar
2.1.1 Orang tua
Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Namun umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu adalah orang yang telah melahirkan kita yaitu Ibu dan Bapak. Ibu dan bapak selain telah melahirkan kita ke dunia ini, ibu dan bapak juga yang mengasuh dan yang telah membimbing anaknya dengan cara memberikan contoh yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari, selain itu orang tua juga telah memperkenalkan anaknya kedalam hal-hal yang terdapat di dunia ini dan menjawab secara jelas tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak. Maka pengetahuan yang pertama diterima oleh anak adalah dari orang tuanya. Karena orang tua adalah pusat kehidupan rohani anak, maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya dikemudian adalah hasil dari ajaran orang tuanya tersebut.
Jadi, orang tua atau ibu dan bapak memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anak. Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu ia meniru perangai ibunya dan biasanya seorang anak lebih cinta kepada ibunya apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh kasih sayang.
Kunci pertama dalam mengarahkan pendidikan dan membentuk mental anak terletak pada peranan orang tuanya, sehingga baik buruknya budi pekerti itu tergantung kepada budi pekerti orang tuanya.
Sesungguhnya sejak lahir anak dalam keadaan suci dan telah membawa fitrah beragama, maka orang tuanyalah yang merupakan sumber untuk mengembang fitrah beragama bagi kehidupan anak dimasa depan. Sebab cara pergaulan, aqidah dan tabiat adalah warisan orang tua yang kuat untuk menentukan subur tidaknya arah pendidikan terhadap anak.

2.1.2 Kepribadian Anak
Kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri anak, seperti kepada anak yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada anak supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada anak yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.
Dari penjelasan diatas bisa diperoleh gambaran bahwa kepribadian, menurut pengertian sehari-hari atau masyarakat awam adalah gambaran bagaimana seseorang tampil dan menimbulkan kesan bagi orang lain.
Anggapan seperti ini sangatlah mudah dimengerti, tetapi juga sangat tidak bisa mengartikan kepribadian dalam arti yang sesungguhnya. Karena hanya mengartikan kepribadian berdasarkan nilai dan hasil evaluatif. Padahal kerpibadian adalah suatu hal yang netral, dimana tidak ada baik dan buruk. Kepribadian juga tidak terbatas kepada hal yang ditampakkan saja, tetapi juga hal yang tidak ditampakkan, serta adanya dinamika kepribadian, dimana kepribadian bisa berubah tergantung situasi dan lingkungan yang dihadapi seseorang.
Adapun pengertian kepribadian menurut psikologi bisa diambil dari rumusan beberapa teoris kepribadian terkemuka. Gordon Allport, merumuskan kepribadian adalah organisasi dinamis sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya.
Istilah ”psikofisik” menekankan pentingnya aspek psikologis dan fisik dari kepribadian. Kata ”menentukan” dalam definisi kepribadian menunjukkan bahwa kepribadian ”merupakan sesuatu dan melakukan sesuatu”. Kepribadian bukanlah topeng yang secara tetap dikenakan seseorang; dan juga bukan perilaku sederhana. Kepribadian menunjuk orang di balik perilakunya atau organisme di balik tindakannya.

2.1.3 Era Globalisasi
Globalisasi memiliki pengertian yaitu suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Laju era globalisasi seakan tidak bisa dibendung disetiap sudut negara dan menjadi sebuah keniscayaan. Era ini menghendaki setiap negara beserta individunya harus mampu bersaing satu sama lain baik antar negara maupun antar individu. Persaingan yang menjadi esensi dari globalisasi tak jarang memiliki pengaruh dan dampak yang negatif . Pengaruh dari globalisasi pada aspek kehidupan awalnya diarahkan pada bidang ekonomi dan perdagangan serta memberikan dampak multidimensi. Globalisasi memang menjadi lokomotif perubahan tata dunia yang tentu saja akan menarik gerbong-gerbongnya yang berisi budaya, pemikiran maupun materi bidang pendidikan. Isu yang digulirkan untuk pendidikan adalah kompetensi bagi setiap individu yang terlibat dalam proses pendidikan maupun keunggulan kompetitif yang harus dimiliki oleh institusi pendidikan. Jika dilihat sekilas, muatan nilai yang terdapat dalam agenda globalisasi nampak universal dan tidak memiliki dampak negatif. Namun jika standard kompetensi dan keunggulan kompetitif tersebut kembali di telaah , akan sangat terlihat dampak-dampak negatifnya.
Perlu diketahui bersama, sisi gelap dalam pola pendidikan yang dirumuskan oleh Amerika dan Eropa yaitu tidak adanya muatan nilai ruhiyah, dan lebih mengedepankan logika materialisme serta memisahkan antara agama dengan kehidupan yang ada. Hal ini sering disebut paham Sekulerisme. Implikasi yang bisa dirasakan namun jarang disadari adalah adanya degradasi moral yang dialami oleh anak bangsa. Banyak kasus buruk dunia pendidikan yang mencuat di permukaan dimuat oleh beberapa media masa yang cukup meresahkan semua pihak yang peduli terhadap masa depan pendidikan bangsa yang lebih baik. Efek negatif dari pola pendidikan yang diadopsi Indonesia dari negara acuannya yaitu Eropa dan Amerika dapat di tinjau secara kebijakan makro, pendidikan Barat tidak lepas dari kerangka berpikir pada ideologi kapitalisme. Padahal sudah banyak dikupas habis tentang banyaknya kelemahan dan keburukan pada ideologi kapitalisme sebagai buah tangan manusia. Sedangkan jika ditinjau secara mikro, permasalahan tidak adanya link and match antara materi yang didapatkan di bangku sekolah dengan realitas yang ada di lapangan, Sehingga anak didik sering mengalami kebingungan sesudah menyelesaikan masa studi dan mulai memasuki masyarakat. Lulusan institusi pendidikan belum sempat menentukan langkah sudah tenggelam dengan hiruk pikuknya tata kehidupan materialistik.
Arus globalisasi yang diantaranya ditandai dengan perkembangan sistem informasi dan komunikasi rupanya memberi pengaruh terhadap kehidupan kaum muda. Beberapa pengaruh tersebut adalah :
Pertama, meningkatnya mobilitas manusia yang membuat manusia berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan dukungan alat transportasi dan komunikasi. Perpindahan itu untuk mencari pendidikan, pekerjaan, atau yang lain.
Kedua, semakin lunturnya nilai-nilai soial yang dianut masyarakat, mengenai yang dianggap baik dan buruk yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam hidup sehari-hari. Untuk menemukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu dengan yang lain terdapat perbedaan tata nilai.
Ketiga, yang dahulu dianggap tabu, sekarang dianggap biasa. Contohnya, pada masa lalu, berpacaran di muka umum dianggap tabu, namun saat ini berpacaran di pojok-pojok taman merupakan pemandangan yang biasa. Orientasi orang telah berubah.
Keempat, nilai-nilai iman semakin luntur. Orang di zaman sekarang dipacu untuk meraih sukses, yang ditandai oleh kecukupan materi, kedudukan yang terpandang dan semuanya yang kasat mata. Nilai-nilai iman semakin tidak popular. Kesetiaan, kejujuran, integritas, solidaritas, saling menjaga kepercayaan sering kali dianggap menutup pintu meraih sukses, maka dengan mudah diabaikan. Karena itu orang semakin permisif terhadap berbagai pelanggaran hukum.

2.2 Teori
2.2.1 Peran Orang Tua
Dalam sebuah keluarga, orang tua memiliki peran masing-masing dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik pertama seorang anak. Seperti halnya seorang Ayah yang merupakan kepala keluarga dan penanggung jawab dalam perkembangan anak-anaknya, baik secara fisik maupun secara psikis. Di samping memenuhi kebutuhan secara fisik seperti makan, minum, sandang dan sebagainya, ayah juga dituntun agar aktif dalam membina perkembangan pendidikan pada anak. Seorang Anak biasanya memandang ayahnya sebagai orang yang tertinggi prestasinya, sehingga seorang ayah dijadikan sebagai Pimpinan yang sangat patut untuk dijadikan cermin bagi anaknya atau dengan kata lain ayah merupakan figur yang terpandai dan berwibawa. Dengan demikian, setiap perilaku ayah merupakan contoh dorongan bagi anak untuk mengikutinya.
Dalam mendidik anak-anaknya seorang Ayah memiliki partner yang sama-sama memiliki peran dan tanggung jawab dalam mendidik anak, yakni seorang ibu. Pembinaan dan pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka dari itu, seorang ibu hendaknya bijaksana dan pandai dalam mendidik anak-anaknya. Nyatalah betapa berat tugas seorang ibu sebagai pendidik dan pengatur rumah tangga. Baik buruknya pendidikan seorang ibu terhadap anaknya akan berpengaruh besar terhadap perkembangan dan watak anaknya dikemudian hari, karena ibu adalah seseorang yang pertama berkomunikasi langsung dengan anaknya. Pernyataan rasa kasih sayang dan perlindungan merupakan hal sangat penting bagi anak untuk mengembangkan rasa percaya diri dan terhindar dari rasa takut dan gelisah yang akan mengganggu perkembangan jiwa anak. Peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah sumber dan pemberi rasa kasih sayang, pengasuh dan pemelihara, tempat mencurahkan isi hati, pengatur kehidupan dalam rumah tangga, pendidik dalam segi-segi emosional.

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Anak
Seseorang memiliki pengaruh terhadap kepribadian dan tata nilai, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk peniru, oleh karenanya Allah SWT memberikan contoh atau suri tauladan manusia-manusia pilihan, yaitu Ibrahim A.S. dan Muhammad SAW. Sebagaimana yang termaktub dalam Al-Quran ; “Sungguh ada bagi kamu sekalian contoh yang baik pada pribadi Ibrahim (QS 60 / Mumtahanah : 4)”. “Sungguh ada bagi kamu sekalian pada pribadi Rasulullah suri tauladan (contoh yang baik). (QS. 33 Al-Ahzab : 21)”.
Dengan sifat dasar manusia sebagai makhluk peniru dilengkapi dengan indra, maka manusia belajar dan meniru apa yang di dengar, dilihat, dirasa dan difikirkan, sehingga terbentuklah pribadi dan tata nilai serta pengetahuan pada setiap individu manusia. Lingkungan dimasa kanak-kanak dapat mewarnai pribadi individu manusia, karena pada saat itu pemikiran dan hati manusia masih bersih bagaikan kain putih, maka apapun yang ditulis pertama akan memberikan bekas yang kuat dan sulit untuk dirubah
Pada dasarnya ada dua faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang, yaitu Frame of experience (pola yang terbentuk dari pengalaman) dan Frame of Refference (pola yang terbentuk dari rujukan / norma-norma).
Frame of experience adalah pengalaman yang merupakan hasil interaksi manusia dengan lingkungannya (apa yang didengar, dilihat dan dirasa) dan boleh jadi pengalaman pada masa usia dini (balita sampai remaja) akan membentuk tata nilai yang permanen pada anak manusia. Sementara Frame of Refference adalah rujukan dari beberapa norma-norma yang telah ada yang dijadikan acuan oleh seorang anak dalam menentukan sikapnya. Dibawah ini merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kenakalan anak yang diakibatkan oleh pengaruh lingkungan, pertemanan sebaya dan penggunaan waktu luang:
1. Dalam lingkungan rumah, seorang ayah yang di idolakan anak tidak mampu memberikan suri tauladan terhadap anak-anaknya dan seorang ibu yang merupakan pendidik utama dan pertama lebih suka mengejar nafkah di luar rumah dan meninggalkan kewajibanya sebagai seorang Ibu.
2. Dalam lingkungan sekolah, para pendidik lebih cenderung memposisikan dirinya sebagai pengajar yang hanya bertugas sebagai pentransfer pengetahuan dan tidak memberikan contoh yang baik, serta adanya kurikulim pendidikan yang tidak lagi berorientasi pada pembentukan kepribadian/karakter (imtaq) dan hanya berperan sebagai pembekalan ilmu pengetahuan (iptek), hal tersebut terbukti dengan dikuranginya mutan bidang studi agama dan akhlaq.
3. Dalam lingkungan pertemanan, seorang teman dekat yang biasa menjadi kawan seperjuangan memiliki sifat yang kurang baik sehingga seorang anak yang merasa dirinya dan temannya harus selalu satu tujuan meniru dan mengikuti segala sesuatu yang dilakukan oleh temanya tersebut.
4. Dalam penggunaan waktu luang, seorang anak yang dalam masa peralihan menuju dewasa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan memiliki kepribadian yang senang terhadap hal-hal baru menggunakan waktu luangnya tersebut untuk mencoba hal baru dengan niat utama hanya sekedar iseng mencoba. Contohnya, seorang remaja yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap barang-barang haram seperti narkoba dan minuman-minuman keras mulai mencoba barang-barang haram tersebut karna rasa ingin tahu yang sangat tinggi.

2.2.3 Pendidikan Islam Dalam Keluarga
Dalam ajaran agama islam terdapat aturan-aturan dalam memberikan pendidikan yang islami dalam sebuah keluarga, seperti pemberian Pendidikan Iman, Pendidikan Moral, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Akal dan Pendidikan Kejiwaan.
Dalam sebuah buku yang berjudul “Tarbiyatul Aulad Fil Islam”, Dr. Abdulah Nashih Ulwan mengatakan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan iman adalah mengikat anak dengan dasar-dasar keimanan sejak ia mengerti, membiasakannya dengan rukun islam sejak ia memahami, dan mengajarkan kepadanya dasar-dasar syariat islam sejak usia dini.
Yang dimaksud dengan dasar-dasar syariat adalah segala yang berhubungan dengan sistem atau aturan ilahi, dan ajaran-ajaran islam, berupa akidah, ibadah, akhlak, perundang-undangan, peraturan, dan hukum.
Pemahaman yang menyeluruh tentang pendidikan iman ini hendaklah didasarkan kepada wasiat-wasiat Rasulullah SAW. Sebagai berikut:
1. Membuka kehidupan anak dengan kalimat Laa Ilaaha Illallah
Al-hakim meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a. dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda yang artinya: “ Bacakanlah kepada anak-anak kamu kalimat pertama Laa Ilaaha Illallah (Tiada Tuhan selain Allah)”.
Maksudnya adalah agar kalimat tauhid dan syiar masuk islam itu menjadi yang pertama masuk ke dalam pendengaran anak, kalimat pertama yang diucapkan oleh lisannya dan lafal pertama yang dipahami anak.
Tentang ajaran mengumandangkan adzan di telinga kanan anak dan iqomat di telinga kirinya. Jelas bahwa upaya ini mempunyai pengaruh terhadap dasar-dasar akidah, tauhid, dan iman pada anak.
2. Mengenalkan hukum-hukum halal dan haram pada anak sejak dini.
Ibnu Jarir dan Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a. yang artinya : “ ajarkan mereka untuk taat kepada Allah dan takut berbuat maksiat kepada Allah serta suruh anak-anak kamu untuk menaati perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan. Karena hal itu akan memelihara mereka dan kamu dari api neraka. “
Maksudnya adalah agar ketika anak akan membuka kedua matanya dan tumbuh besar, ia telah mengenal perintah-perintah Allah, sehingga ia bersegera untuk melaksanakannya, dan mengerti larangan-larangannya sehingga menjauhinya. Apabila anak sejak memasuki masa baliq telah memahami hukum-hukum yang halal dan haram, disamping telah mengenal hukum-hukum syariat, maka selanjutnya ia tidak akan mengenal hukum-hukum dan undang-undang lain selain Islam.
3. Menyuruh anak untuk beribadah ketika telah memasuki usia tujuh tahun.
Al-Hakim dan Abu Daud meriwayatkan dari Ibnu Amr Bin Al-Ash r.a. dari Rassulullah SAW. Bahwa beliau bersabda yang artinya: “ Perintahkan anak-anak kamu menjalankan ibadah shalat jika mereka sudah berusia tujuh tahun. Terus jika mereka sudah berusia sepuluh tahun, maka pukullah mereka jika tidak mau melaksankannya dan pisahkanlah tempat tidur mereka. “
Maksudnya adalah agar anak dapat bisa mempelajari hukum-hukum ini semenjak masa pertumbuhannya. Sehingga ketika anak tumbuh besar, ia telah terbiasa melakukan dan terdidik untuk menaati Allah, melaksanakan hakNya, bersyukur kepadaNya, kembali kepadaNya, berpegang teguh kepadaNya, bersandar kepadaNya, dan berserah diri kepadaNya. Disamping itu anak akan mendapatkan kesucian rohani, kesehatan jasmani, kebaikan akhlak, perkataan, dan perbuatan.
4. Mendidik anak untuk mencintai Rasul, keluarganya, dan membaca Al-Qur’an
Ath-Thabrani meriwayatkan Ali r.a. bahwa Nabi SAW. Bersabda yang artinya “ Didiklah anak-anakmu pada tiga hal: mencintai Nabi kamu, mencintai keluarganya, dan membaca Al-Qur’an. Sebab orang-orang yang ahli Al-Qur’an itu berada dalam lindungan singgasana Allah pada hari tidak ada perlindungan selain daripada perlindunganNya beserta para Nabi-Nya dan orang-orang yang suci. “
Maksudnya adalah agar anak-anak mampu meneladani perjalanan hidup orang-orang terdahulu, baik mengenai gerakan, kepahlawanan, maupun jihad mereka, agar mereka juga memiliki keterkaitan sejarah baik perasaan maupun kejayaannya, dan juga agar mereka terikat dengan Al-Qur’an baik semangat metode maupun bacaannya.
Pendidikan yang perlu diberikan kepada anak setelah pendidikan iman adalah pendidikan moral. pendidikan moral adalah serangkaian prinsip dasar moral dan keutamaan sikap serta watak yang harus dimliki dan dijadikan kebiasaan anak semasa pemula hingga ia menjadi seorang mukalaf, yakni siap mengarungi lautan kehidupan
Jika sejak masa kanak-kanaknya ia tumbuh dan berkembang dengan berpijak pada landasan iman kepada Allah dan terdidik selalu takut, ingat, pasrah, meminta pertolongan, dan berserah diri kepada-Nya, ia akan memiliki kemampuan dan bekal pengetahuan di dalam menerima setiap keutamaan dan kemuliaan, disamping terbisa dengan sikap akhlak mulia. Sebab benteng pertahanan religius yang berakar pada hati sanubarinya, kebiasaan mengingat Allah yang telah dihayati pada dirinya dan instrokpeksi diri yang telah menguasai seluruh pikiran dan perasaan, telah memisahkan anak dari sikap-sikap jelek, kebiasaan-kebiasaan dosa, dan tradisi-tradisi jahiliyah yang rusak. Bahwa setiap kebaikan akan diterima menjadi salah satu kebiasaan dan kesenangan, dan kemuliaan akan menjadi akhlah dan sifat yang paling utama.
Selain itu agar seorang muslim dapat menjalankan tanggung jawabnya dalam kehidupan ini, maka kesehatan jasmani atau fisiknya harus dijaga dengan benar. Panca indranya harus menjalankan tugas-tugasnya sebaik mungkin. Sehingga, semua anggota tubuhnya dapat berfungsi dan menjalankan tugas-tugasnya masing-masing, dan satu sama lainnya saling menyesuikan diri. Karena, agama islam sangat menganjurkan terwujudnya anggota tubuh manusia yang kuat, sehingga mampu menjalankan kewajibannya ditengah-tengah masyarakat muslim. Dengan demikian, seorang mukmin yang kuat tentunya lebih baik dan lebih disenangi Allah SWT. Daripada seorang mukmin yang lemah.
Yang selanjutnya, setelah seorang anak diberi pendidikan Iman, Moral dan Jasmani, seorang anak juga perlu diberi pendidikan akal. Yang dimaksud dengan pendidikan akal adalah membentuk pola pikir anak dengan segala sesuatu yang bermanfaat, seperti ilmu agama, kebudayaan, dan peradaban. Dengan demikian, pikiran anak menjadi matang, bermuatan ilmu, kebudayaan, dan sebagainya. Pendidikan akal merupakan penyadaran, pembudayaan dan pengajaran.
Islam sangat memperhatikan pendidikan akal karena akal merupakan kekuatan besar yang diberikan Allah SWT. kepada manusia. Islam telah meletakan konsep yang benar bagi akal, agar hal tersebut digunakan untuk merenungkan dan memikirkan tanda-tanda kebesaran Allah, serta menghayati berbagai hikmah yang tersirat di dalamnya.
Selain itu ada pula pendidikan kejiwaan. Pendidikan kejiwaan bagi anak dimaksud adalah untuk mendidik anak semenjak mulai mengerti supaya bersikap berani terbuka, mandiri, suka menolong, bisa mengendalikan amarah dan senang kepada seluruh bentuk keutamaan jiwa dan moral secara mutlak.
Sejak anak dilahirkan, Islam telah memerintahkan kepada orang tua untuk mengajari dasar-dasar kesehatan jiwa yang memungkinkan ia dapat menjadi seorang manusia yang berakal, berpikir sehat, bertindak penuh pertimbangan, dan berkemauan tinggi. Selain itu Islam juga memerintahkan kepada mereka untuk membebaskan anak dari setiap faktor yang menghalangi kemuliaannya, menghancurkan diri dan kepribadiannya, serta menjadikan kehidupan dirinya dalam pandangan yang diliputi kedengkian, kebencian, dan ketidak gairahan. Adapun faktor-faktor terpenting yang harus dihindarkan oleh orang tua dari anak-anaknya adalah sifat-sifat berikut:
a. sifat minder
b. sifat penakut
c. sifat kurang percaya diri
d. sifat dengki
e. sifat pemarah.




BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
3.1 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah Study kepustakaan, yakni mengumpulkan bahan dari buku-buku juga internet sebagai sumber informasi.

3.2 Pembahasan
Anak adalah buah hati orang tua yang merupakan harapan masa depan. Oleh karena itu, anak harus dipersiapkan agar kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan berkepribadian yang baik juga berguna bagi masyarakat.
Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua sangat mempengaruhi kepribadian anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui bagaimana cara mengasuh anak dengan baik sehingga terbentuklah kepribadian yang baik pula.
Kepribadian anak terbentuk dengan melihat dan belajar dari orang-orang disekitar anak. Orang tua adalah orang yang terdekat bagi anak dan mempunyai pengaruh yang sangat besar. Segala perilaku orang tua yang baik dan buruk akan ditiru oleh anak. Oleh karena itu, orang tua perlu menerapkan sikap dan perilaku yang baik demi pembentukan kepribadian anak yang baik.
Pola asuh yang baik untuk pembentukan kepribadian anak yang baik adalah pola asuh orang tua yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi orang tua juga tetap mengendalikan anak, sehingga anak yang juga hidup dalam mansyarakat dapat bergaul dengan lingkungan dan tentunya terhindar dari pengaruh-pengaruh luar yang mungkin dapat merusak kepribadiannya.
kepribadian anak akan dapat dikendalikan oleh orang tua dengan menerapkan sikap-sikap yang baik dalam keluarga serta contoh atau tauladan dari orang tua. Orang tua yang bisa dianggap teman oleh anak akan menjadikan kehidupan yang hangat dalam keluarga. Sehingga antara orang tua dan anak mempunyai keterbukaan dan saling memberi. Anak diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapat, gagasan, keinginan, perasaan, serta kebebasan untuk menanggapi pendapat orang lain.
Anak-anak yang hidup dengan pola asuh yang demikian akan menghasilkan karakteristik yang dapat mengontrol diri, mandiri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stres dan mempunyai minat terhadap hal-hal baru.
Pengasuhan anak perlu disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak. Perkembangan anak dipengaruhi oleh 2 faktor, yakni faktor bawaan dan faktor lingkungan.
Faktor bawaan merupakan sifat yang dibawa anak sejak lahir seperti sifat penyabar, pendiam, banyak bicara, cerdas atau tidak cerdas juga keadaan fisik seperti warna kulit, bentuk hidung sampai rambut. Faktor bawaan tersebut merupakan warisan dari sifat Ibu dan Ayah atau pengaruh sewaktu anak berada dalam kandungan, misalnya pengaruh gizi, penyakit dan lain-lain. Faktor bawaan dapat mempercepat, mengahambat atau melemahkan pengaruh dari luar yang masuk dalam diri anak. Oleh karna itu faktor bawaan memiliki peran yang cukup penting karna faktor tersebut juga bisa di jadikan sebagai acuan perbandingan antara satu anak dengan anak yang lainnya.
Sementara itu Faktor lingkungan merupakan faktor dari luar diri anak yang mempengaruhi proses perkembangan anak yang meliputi suasana dan cara pendidikan dalam suatu lingkungan tertentu, seperti lingkungan rumah atau keluarga dan hal lain seperti sarana prasarana yang tersedia, misalnya alat bermain atau lapangan bermain. Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari dalam diri anak yang dapat menghambat atau mengganggu kelangsungan perkembangan anak.
Hakikat mengasuh anak adalah proses mendidik agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik, sehingga ketika dewasa, seorang anak dapat menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian yang kuat, tidak mudah putus asa dan tangguh menghadapi tekanan hidup. Sebaliknya pola asuh yang salah menjadikan anak rentan terhadap stres, mudah terjerumus pada hal-hal yang negatif.
Mendidik anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak baik jasmani, intelektual, emosional, keterampilan, norma dan nilai-nilai. Hakikat mendidik anak meliputi pemberian kasih sayang dan rasa aman, sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Karenanya diperlukan suasana kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia. Cara mendidik anak pun harus sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak sejak dalam kandungan sampai umur 6 tahun merupakan pondasi dalam membentuk kepribadian anak.
Dalam penerapan pola asuh guna mendidik anak, orang tua harus sangat berhati-hati karna apabila pola asuh orang tua menyimpang atau berbeda dari pola asuh pada umumnya akan berpengaruh pada penyesuaian pribadi dan sosial anak. Besarnya bahaya pola asuh orang tua yang menyimpang terhadap penyesuaian pribadi dan sosial anak akan bergantung pada tiga kondisi yaitu:
1. Sikap sosial yang umum berlaku terhadap pola kehidupan keluarga yang menyimpang akan mempunyai pengaruh kuat pada sikap teman sebaya. Sikap sosial ini dipelajari anak dari orang tua dan orang dewasa lain dan kemudian dijadikannya sikapnya sendiri.
2. Terdapatnya keragaman menurut kelompok sosial yang memberikan penilaian.
3. Mencoloknya pola asuh orang tua yang menyimpang yang mempengaruhi anak dalam penyesuaian sosialnya.
Sikap Orang tua yang tidak mengerti dengan pribadi anaknya bisa disebut juga dengan kesalahan pola asuh orang tua. Contohnya seperti banyaknya orang tua yang tidak mengizinkan anaknya bermain keluar, padahal anak itu perlu bermain. Dalam hal ini kecerdasan emosi anak sudah diredam oleh orang tuanya. Agar anak mau tinggal di rumah, orang tua yang kemudian memberikan play station menjadikan anaknya hanya bisa bermain dengan benda mati dan mengakibatkan anak tersebut menjadi tidak bisa berteman dengan individunya dan cenderung egois ketika ia mulai berada di lingkungan masyarakat. Padahal akan lebih baik jika anak tersebut di biarkan bermain sepak bola dengan banyak temannya diluar sehingga akan muncul kerja sama yang baik, sikap demokratis, disiplin dan mampu merasakan kalah-menang.
Orang tua perlu meminimalkan gaya pola asuh yang negatif pada anak. Menurut Dr. Abdulah Nashih Ulwan dalam buku ”Tarbiyatul Aulad Fil Islam” ada lima gaya asuh orang tua. Yang pertama adalah gaya asuh orang tua eksesif yang bisa disederhanakan dengan ungkapan, “Awas! Ayah/Ibu bisa jadi marah”. Kedua, gaya asuh orang tua otoriter yang bisa dicontohkan dengan ungkapan, “Lakukan yang Ibu katakan!”. Ketiga adalah gaya asuh orang tua cuek. Orang tua seperti ini dalam pola asuhnya mengisyaratkan, “Lakukan apa yang kau inginkan!”. Keempat, gaya asuh orang tua absen, yakni orang tua yang bertindak seolah mereka tidak ada, hal ini biasanya karena orang tua yang sibuk bekerja. Seolah mereka mengatakan, “Tolong jangan ganggu saya!”. dan yang terakhir adalah gaya asuh orang tua pelatih (coach) yang menghadapi anaknya dengan gaya, “ungkapkan keinginan dan pandanganmu!”.
Selain pola asuh, sikap juga dapat mempengaruhi kepribadian anak. Ada beberapa sikap baik yang dapat mendukung pembentukan kepribadian anak antara lain:
a. Penanaman pekerti sejak dini
b. pendisiplinan anak sejak dini
c. Menyayangi anak secara wajar
d. Menghindari pemberian label ”malas” pada anak
e. Hati-hati dalam mendidik anak

3.3 Analisis
Anak-anak biasa belajar cara berinteraksi dengan orang lain dengan mencontoh, berbagi dan menjadi teman baik. Mereka juga mempelajari sikap, nilai, prefensi pribadi dan beberapa kebiasaan dengan mengikuti contoh, termasuk cara mengenali dan menangani emosi mereka. Seorang anak belajar banyak dari perilaku mereka dengan mengamati dan meniru perilaku orang-orang disekitar mereka.
Orang Tua adalah kelompok sosial pertama dengan siapa anak diidentifikasikan, anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kelompok orang tua daripada dengan kelompok sosial lainnya. Orang Tua merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak selama tahun-tahun saat desas-desus kepribadian diletakkan, dan pengaruh Orang Tua jauh lebih luas dibandingkan pengaruh kepribadian lainnya, bahkan dengan lingkungan sekolah sekalipun. Betapa besar pengaruh Orang Tua pada perkembangan kepribadian anak telah dinyatakan oleh seorang penulis tak bernama dengan cara berikut:
1. Bila seorang anak hidup dengan kecaman, maka dia belajar mengutuk
2. Bila dia hidup dalam permusuhan, maka dia belajar berkelahi
3. Bila dia hidup dalam ketakutan, maka dia belajar menjadi penakut
4. Bila dia hidup dikasihani, maka dia belajar mengasihi dirinya
5. Bila dia hidup dalam toleransi, maka dia belajar bersabar
6. Bila dia hidup dalam kecemburuan, maka dia belajar merasa bersalah
7. Bila dia hidup diejek, maka dia belajar menjadi malu
8. Bila dia hidup dipermalukan, maka dia belajar yakin akan dirinya
9. Bila dia hidup dengan pujian, maka dia belajar menghargai
10. Bila dia hidup dengan penerimaan, maka dia belajar menyukai dirinya
11. Bila dia memperoleh pengakuan, maka dia belajar mempunyai tujuan
12. Bila dia hidup dalam kebijakan, maka dia belajar menghargai keadilan
13. Bila dia hidup dalam kejujuran, maka dia belajar menghargai kebenaran
14. Bila dia hidup dalam suasana aman, maak dia belajar percaya akan dirinya dan orang lain.
Pengaruh keluarga pada perkembangan kepribadian bergantung sampai batas tertentu pada tipe anak. Misalnya, seorang anak yang sehat akan sangat berbeda reaksinya terhadap perlindungan orang tua yang berlebihan dibandingkan dengan seorang anak yang sakit dan lemah.
Sikap, kebiasaan dan pola perilaku yang dibentuk selama tahuntahun pertama, sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka bertambah tua. Kenyataan tersebut menyiratkan betapa pentingnya dasar-dasar yang diberikan orang tua pada anaknya pada masa kanak-kanak. Karena dasar-dasar inilah yang akan membentuk kepribadian yang dibawa sampai masa tua.
Tidak dapat dipungkiri kesempatan pertama bagi anak untuk mengenal dunia sosialnya adalah dalam keluarga. Didalam keluarga untuk pertama kalinya anak mengenal aturan tentang apa yang baik dan tidak baik. Oleh karena itu, orang tua harus bisa memberikan pendidikan dasar yang baik kepada anak-anaknya agar nantinya bisa berkembang dengan baik.
Kenyataan yang terjadi pada masa sekarang adalah berkurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya karena keduanya sama-sama bekerja. Hal tersebut mengakibatkan terbatasnya interaksi orang tua dengan anaknya. Keadaan ini biasanya terjadi pada keluarga-keluarga muda yang semuanya bekerja.
Anak-anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua karena keduanya sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Sedangkan anak pada usia ini sangat mambutuhkan perhatian lebih dari orang tua terutama untuk perkembangan kepribadian. Anak yang ditinggal orang tuanya dan hanya tinggal dengan seorang pengasuh yang dibayar orang tua untuk menjaga dan mengasuh, belum tentu anak mendapatkan pengasuhan yang baik sesuai perkembangannya dari seorang pengasuh.
Anak yang ditinggal kedua orang tuanya bekerja cenderung bersifat manja. Biasanya orang tua akan merasa bersalah terhadap anak karena telah meninggalkan anak seharian. Sehingga orang tua akan menuruti semua permintaan anak untuk menebus kesalahanya tersebut tanpa berfikir lebih lanjut permintaan anak baik atau tidak untuk perkembangan kepribadiaan anak selanjutnya. Kurangnya perhatiaan dari orang tua akan mengakibatkan anak mencari perhatian dari luar, baik dilingkungan sekolah dengan teman sebaya ataupun dengan orang tua pada saat mereka di rumah. Anak suka mengganggu temannya ketika bermain, membuat keributan di rumah dan melakukan hal-hal yang terkadang membuat kesal orang lain. Semua perlakuan anak tersebut dilakukan hanya untuk menarik perhatian orang lain karena kurangnya perhatian dari orangtua.
Sedangkan orang tua yang tidak bekerja di luar rumah akan lebih fokus pada pengasuhan anak dan pekerjaan rumah lainnya. Anak sepenuhnya mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak menjadi kurang mandiri, karena terbiasa dengan orang tua. Segala yang dilakukan anak selalu dengan pangawasan orang tua. Oleh karena itu, orang tua yang tidak bekerja sebaiknya juga tidak terlalu over protektif. Sehingga anak mampu untuk bersikap mandiri.
Latar belakang pendidikan orang tuapun mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tingi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap perkembangan yang terjadi pada anaknya. Orang tua yang berpendidikan tinggi umumnya mengetahui bagaimana tingkat perkembangan anak dan bagaimana pengasuhan orang tua yang baik sesuai dengan perkembangan anak khususnya untuk pembentukan kepribadian yang baik bagi anak. Orang tua yang berpendidikan tinggi umumnya dapat mengajarkan sopan santun kepada orang lain, baik dalam berbicara ataupun dalam hal lain.
Berbeda dengan orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah. Dalam pengasuhan anak umumnya orang tua kurang memperhatikan tingkat perkembangan anak. Hal ini dikarenakan orang tua yang masih awam dan tidak mengetahui tingkat perkembangan anak. Bagaimana anaknya berkembang dan dalam tahap apa anak pada saat itu. Orang tua biasanya mengasuh anak dengan gaya dan cara mereka sendiri. Apa yang menurut mereka baik untuk anaknya. Anak dengan pola asuh orang tua yang seperti ini akan membentuk suatu kepribadian yang kurang baik.
Selain itu permasalahan ekonomi dalam keluarga juga merupakan masalah yang sering dihadapi. Tanpa disadari bahwa permasalahan ekonomi dalam keluarga akan berdampak pada anak. Orang tua terkadang melampiaskan kekesalannya dalam menghadapi permasalahan pada anak. Anak usia prasekolah yang belum mengerti tentang masalah perekonomian dalam keluarga hanya akan menjadi korban dari orang tua.
Dalam pola asuh yang diberikan oleh orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah keatas dan orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah berbeda.
Orang tua yang tingkat perekonominnya menengah keatas dalam pengasuhannya biasanya orang tua memanjakan anaknya. Apapun yang diinginkan oleh anak akan dipenuhi orang tua. Segala kebutuhan anak dapat terpenuhi dengan kekayaan yang dimiliki orang tua. Pengasuhan anak sebagian besar hanya sebatas dengan materi. Perhatian dan kasih sayang orang tua diwujudkan dalam materi atau pemenuhan kebutuhan anak.
Anak yang terbiasa dengan pola asuh yang demikian, maka akan membentuk suatu kepribadian yang manja, serba menilai sesuatu dengan materi dan tidak menutup kemungkinan anak akan sombong dengan kekayaan yang dimiliki orang tua serta kurang menghormati orang yang lebih rendah darinya. Sedangkan pada orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah dalam cara pengasuhannya memang kurang dapat memenuhi kebutuhan anak yang bersifat materi. Orang tua hanya dapat memenuhi kebutuhan anak yang benar-benar penting bagi anak. Perhatian dan kasih sayang orang tualah yang dapat diberikan. Anak yang hidup dalam perekonomian menengah kebawah terbiasa hidup dengan segala kekurangan yang dialami keluarga. Sehingga akan terbentuk kepribadian anak yang mandiri, mampu menyelesaikan permasalahan dan tidak mudah stres dalam menghadapi suatu permasalahan, dan anak dapat menghargai usaha orang lain. Pada kenyataannya terdapat juga anak yang minder dengan keadaan ekonomi orang tua yang kurang. Oleh karena itu, peran orang tua dalam hal ini sangat penting. Orang tua harus menyeimbangkan dengan pendidikan agama pada anak. Sehingga anak mampu mensyukuri segala yang telah diberikan oleh sang Pencipta.







BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Keluarga sebagai untit sosial terkecil dalam masyarakat mempunyai peranan yang sangat besar dalam mempengaruhi kehidupan dan perilaku anak. Kedudukan dan fungsi keluarga dalam kehidupan manusia bersifat fundamental karena pada hakikatnya keluarga merupakan wadah pembentukan akhlak.
Tempat perkembangan anak semenjak anak dilahirkan sampai proses pertumbuhan dan perkembangannya baik jasmani maupun rohani adalah lingkungan keluarga, oleh karena itu didalam keluarga orang tua merupakan tempat penanaman pertama akhlak karimah bagi semua anggota keluarga termasuk terhadap anak.
Orang tua merupakan lingkungan pertama bagi anak yang sangat berperan penting dalam setiap perkembangan anak khususnya perkembangan kepribadian anak. Oleh karena itu, diperlukan cara yang tepat untuk mengasuh anak sehingga terbentuklah suatu kepribadian anak yang diharapkan oleh orang tua sebagai harapan masa depan. Pola asuh yang baik untuk pembentukan kepribadian anak adalah pola asuh orang tua yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tetap dengan pengawasan dan pengendalian orang tua. Sehingga terbentuklah karakteristik anak yang dapat mengontrol diri, mandiri, mempunyai hubungan yang baik dengan teman, mampu menghadapi stres dan mempunyai minat terhadap hal-hal baru.
Pola asuh orang tuapun sangat mempengaruhi setiap kepribadian yang telah terbentuk. Segala gaya atau model pengasuhan orang tua akan membentuk suatu kepribadian yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh orang tua.
Sikap orang tua yang dapat mendukung dalam pembentukan kepribadian anak antara lain:
1. Penanaman pekerti sejak dini
2. Mendisiplinkan anak
3. Menyayangi anak secara wajar
4. Menghindari pemberian label “malas” pada anak
5. Hati-hati dalam menghukum anak
Dalam cara pengasuhan orang tua yang bekerja dan orang tua yang tidak bekerja berbeda. Begitu pula dengan gaya pengasuhan orang tua yang mempunyai pendidikan yang tinggi dan orang tua yang mempunyai pendidikan yang rendah. Dan juga pola asuh orang tua yang tingkat perekonomian menengah keatas dan orang tua yang perekonomiannya menengah kebawah. Masing-masing pola asuh yang telah diberikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar tehadap pembentukan kepribadian anak.

4.2 Rekomendasi
1. Kepada para orang tua agar kiranya dapat menciptakan kenyamanan,
ketenangan, kesejahteraan, keakraban, dan kasih sayang di dalam keluarga
serta dapat menanamkan nilai-nilai agama kepada anggota keluarga, agar
tercipta keluarga yang diridhai Allah dan Rasul-Nya.
2. Hendaklah para orang tua menjadi tauladan yang baik untuk anak-anaknya.
3. Semua perilaku orang tua yang baik atau buruk akan ditiru oleh anak, oleh karena itu perlunya orang tua untuk menjaga setiap perilakunya sehingga anak akan meniru sikap positif dari orang tua
4. Diharapkan para orang tua dapat mencegah anak-anaknya untuk tidak terjerumus oleh dampak negative globalisasi.
5. Pola asuh orang tua harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi anak pada saat itu, ada kalanya orang tua bersikap demokratis, ada kalanya juga harus bersikap otoriter, ataupun bersikap permisif
6. Para calon orang tua hendaknya dibekali pengetahuan tentang anak dan keluarga


































Daftar Pustaka

Muhammad Rasyid Dimas, 20 Kesalahan dalam Mendidik Anak, (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2005)
Syakir,Muhammad.(1994).Kepada anakku:’Selamatkan Akhlakmu’.Jakarta
Tarbiyatui Aulad fil Islam “Pendidikan Anak Dalam Islam”, Prof Abdullah Nasih Ulwan.
Sujanto, Agus, Lubis, Halem, Hadi, Taufik. 2006. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara
Koeswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco
www.google.com
http://psikologi-tentang-bimbingan-orang-tua-dalam-membina-akhlak-anak-usia-pra-sekolah-di-lingkungan-keluarga/
http://muazarhabibiupi.com/bab2/
http://www.damandiri.or.id/detail.php?id=534
http://rumahbelajarpisikologi.com/index.php
http://peran-orang-tua-dalam-pembentukan-karakter-dan-mardiya/
http://pola-pola-asuh-orangotua-terhadap-anak/
http://memahami-pendidikan-anak-usia-dini/
http://ebook/pisikologi-anak/
http://ebook/TarbiyatuiAuladFilIslam-ProfAbdullah/